Kalau dirasa tidak sempat atau kurang percaya diri dalam mengajari anaknya sendiri bisa menggunakan jasa bimbingan belajar. Ini solusi paling masuk akal.
Bagaimana dengan mata pelajaran bahasa Jawa?Â
Ini menjadi masalah tersendiri dan agaknya sudah menjadi perhatian secara nasional. Dengan adanya pagelaran pelestarian bahasa semacam Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) yang rutin diselenggarakan setiap tahun agaknya menjadi pertanda bahwa pemerintah juga mulai concern terhadap upaya pelestarian bahasa daerah.Â
Guru dan orangtua perlu mendorong dengan membiasakan penggunaan bahasa Jawa halus (krama) dalam keseharian. Guru dan sekolah bisa menetapkan hari tertentu di sekolah menjadi hari berbahasa Jawa halus (krama) sebagai bentuk upaya menanamkan kembali kebiasaan penggunaan bahasa Jawa halus.
Perkara yang tidak mudah memang. Di tengah gempuran arus disrupsi yang begitu kuat sudah menjadi tugas bersama untuk menjaga budaya dan kearifan lokal agar tidak punah ditelan jaman.Â
Perlu usaha-usaha yang lebih keras dan serius dalam mengatasi kesulitan belajar mmatematika dan bahasa Jawa khususnya di tingkat sekolah dasar. Tetapi semua itu harus dimulai dari sekarang.Â
Sekecil apapun upaya itu jika dilaksanakan dengan penuh komitmen dan keseriusan yakinlah akan menemui hasil yang baik suatu saat nanti. Selamat berjuang para guru Indonesia. Tetap semangat mendidik generasi penerus bangsa. Salam blogger persahabatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H