AYAH
            Oleh: Prisliana Devi
Ketika aku menatap raut wajahMu
Mata sendu sembab yang kerap terlihat
Tetesan air mata bak berlinang
Jatuh ke bumi semesta.
Hatiku kalut bak awan hitam menggumpal di angkasa
Seketika aku menatap tubuhMu
Rapuh, bak daun yang mulai mengering
Tak bergairah seperti dahulu kala.
Ayah
Duka dan nestapa menyelimuti kalbuMu
Seketika kau kehilangan bidadari surgaMu
Luka yang terus membekasÂ
Sampai akhir hayatMu nanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H