Mohon tunggu...
Priscilia Panti Meyrina
Priscilia Panti Meyrina Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Saya sangat tertarik dengan seni, desain, iklan, digital media, dan literasi media digital. Penulis naskah serial animasi pengembangan karakter anak Baby Vampy yang tayang di YouTube Komsos Keuskupan Agung Semarang.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mimpi Itu "Kompas" Pembentuk Diri

4 Oktober 2023   18:45 Diperbarui: 8 Oktober 2023   12:20 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tetapi berubah juga membutuhkan keberanian. Seperti yang dikatakan Robert Kegan dan Lisa Laskow Lahey (2021) bahwa karyawan memiliki ketakutan untuk melakukan perubahan, dikarenakan harus mempelajari keterampilan baru, stress akan adaptasi dengan tim yang baru. 

Ketika kita ingin mengubah karir atau membuat karya lain banyak sekali hal-hal yang menghantui, seperti ‘haruskah kita mulai karir ini dari 0 kembali?’, ‘bagaimana dengan karir yang sudah dibangun?’, ‘apakah perubahan baru ini baik dan tepat untuk masa depan?’. Pikiran-pikiran tersebut selalu ada di otak saya. Pikiran negatif yang melayang di kepala saya ini ternyata membuat otak saya sibuk, tidak produktif, dan tentu saja tidak melakukan tindakan apapun.

Dalam Filosofi Teras, Henry Manampiring (2019) menulis, “Fix the source of the problem, perbaikilah langsung di sumber masalahnya – dalam hal ini pikiran kita sendiri”. 

Hal ini senada dengan apa yang ditulis oleh David Brooks (2012) bahwa hal terbaik untuk mengubah perilaku buruk adalah dengan mengalihkan perhatian ke perilaku lain yang positif. Kedua kutipan ini menyadarkan bahwa saya harus berubah baik secara pola pikir dan perilaku. Beberapa hal ini saya lakukan untuk menyalakan kembali ‘api’ yang ada di diri saya:

Sumber: quotesbook.com
Sumber: quotesbook.com

Mengenali diri sendiri

Saya mencatat kisah hidup saya mulai dari saya lahir hingga saat ini. Menuliskan hal yang membuat saya bahagia dan yang membuat saya sedih ternyata membantu saya mengenali lebih dekat siapa saya. 

Dalam mengenali diri ini tentu saja saya harus menghadapi memori rasa sedih yang pernah dialami dan mendamaikan-nya. Tak hanya bertemu rasa sedih, saya juga menemui moment-moment membahagiakan dan hal ini membuat rasa hangat penuh cinta memenuhi tubuh saya.

Dalam proses ini saya bertemu kembali dengan Impian saya di bidang seni dan animasi. Saya mengenang bagaimana bahagianya ketika saya menggambar atau belajar membuat animasi. Ketika mengenang hal tersebut ‘api’ dalam diri saya seolah menyala dengan sangat terang. Saya menyadari bahwa inilah passion saya.

Disiplin diri 

Setelah mengenali diri, saya melatih diri saya untuk kembali berkarya. Saya melatih diri untuk konsisten dalam menggambar atau mencatat ide cerita atau kisah atau ide karya yang muncul dalam otak saya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun