/2/
Namamu Sekar. Hanya Sekar. Aku pikir arti namamu adalah bunga. Namun, kau menampiknya. "Itu Sekar dalam bahasa Jawa. Sekar dalam Sansekerta beda lagi. Artinya puncak."
Itu mungkin kencan pertama kita. Kau minta aku menemanimu mencari buku di Gramedia. Aku sengaja memakai kata mungkin sebab aku sendiri tak yakin kapan kita jadian. Kedekatan datang begitu saja dan tahu-tahu kita jalan berdua.Â
Dalam perjalanan itu, bahkan tak ada setan yang mampu menggodaku untuk menggenggam erat tanganmu. Pandangan mata telah menjadi bahasa terbaik buat kita berdua. Tidak kubayangkan bagaimana kau di balik kerudungmu yang begitu lebar itu.Â
Aku lebih banyak diam. Lagu Somewhere Over the Rainbow mengalun pelan. Aku meresapi lagu itu sambil mendengarkan cerita demi ceritamu, dan itu sudah membuat aku senang.
"Sepupuku ada yang di Kairo."
"Lalu?"
"Kamu tahu Ikhwanul Muslimin?"
"Tidak."
"Di sana genting. Demokrasi tidak seperti di sini."
"Segenting apa?"