"Pasti ini gara-gara ayam-ayammu mati dan kutukan otak ayam itu tercabut sendirinya, Nak..." kata Ibu lagi.
Aku tertawa.
Barangkali.
Karena ayah sudah tak ada lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!