Pertanyaan itu muncul dalam lirik Arco, "Apakah aku sudah jauh dari kota?"
Palembang kini, sudah bukan lagi sebuah kampung halaman. Ia sudah menjadi kota yang kehilangan identitas. Lalu, Arco pun berjalan ke sungai, berharap bisa becermin di sana. Tapi Musi kian hari kian cokelat. Maka di Kedai Kuala, Arco seolah-olah mendapatkan kesadaran itu.
Bahkan berpuluh kopi
Di dada perahu turut arus
Mengantar ubuh berlabuh
Pada setiap kedai
Di dalam kopi hanya ada sunyi,
dan ziarah-ziarah yang kudatangi
Berkali-kali.
Â
Maka, di mana lagi kau akan hadapi sunyi itu, Arco?