Terdapat baris "sebelum jatuh senja". Secara sederhana, senja bisa dimaknai sebagai usia yang sudah tua. Namun, senja itu indah. Senja yang turun setelah matahari terbenam itu juga sebentar datangnya. Di sini, saya merasa Kef ingin bilang, hidup yang indah ini cuma sebentar. Sebentar sekali. Namun, karena sebentar itulah segala sesuatunya terasa indah.
Dalam Pedestrian, Kef berkata:
Membujur ke utara seperti arah langkahmu
Angin tak singgah lagi tanpa suaramu
Â
Membentang sunyi lantai marmer sisa kepundan
Alangkah janggal jika padamu
Kuingatkan alamat rumah
Menjulang sepi tiang-tiang korintian
Harapan itu tinggal sejumlah remah
Rumah yang sebenarnya berarti tempat kembali. Manusia kembali ke utara---menuju Tuhan. Di sini juga pembebasan interior itu berlangsung dengan aduhai. Salah, bila manusia menempatkan dunia dan seisinya sebagai tujuan terakhir. Pada akhirnya, segala hal itu akan menghasilkan kesepian bagi diri. Tak ada artinya lagi.