PS:
Pertama kali saya berkenalan dengan Haidir Tamimi ialah via guru Bahasa Indonesia saya ketika SMA. Haidir adalah adik almamater saya dari SMA 3 Palembang. Ia baru saja menjadi wakil Sumsel untuk mengikuti lomba cipta syair Akademi Remaja Kreatif Indonesia. Saya hanya mengajarkan dia beberapa teknik menulis puisi seperti akrostik dan filosofinya, dan bagaimana caranya jujur dalam puisi. Hasilnya, ia menyabet juara pertama di tingkat nasional. Percobaan briket arangnya ini juga ia buat menjadi karya tulis ilmiah dan menjadi juara pertama dalam lomba menulis karya ilmiah yang diselenggarakan oleh Universitas Riau.
Saat ini, Haidir Tamimi sudah menjadi mahasiswa IPB, dan kita doakan supaya kreativitas dan pengetahuannya terus bertambah guna menemukan sesuatu atau banyak hal bermanfaat bagi bangsa di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H