"Putri, cepat mandi nak, nanti terlambat ke sekolah." Sayup-sayup suara bunda terdengar.
"Cuitt.... Cuitt... Cuittt...."
Ada apa dengan diriku? Kenapa aku tidak bisa berkata "iya" malah mengeluarkan suara aneh seperti kicau burung?? Ah... Kamar ini kenapa mendadak jadi besar sekali? Kaki tempat tidurku yang biasanya hanya seukuran lututku tingginya kenapa bisa diatas kepalaku sekarang tingginya?!
"Cuittt.... Plak.... Plak... Cuitttt..."
Hei... Aku sekarang punya sayap! Aku bisa terbang! Wah.... Ringan sekali tubuhku.
Sambil kegirangan, putri mencoba sayap barunya. Pertama hanya berputar-putar didalam kamar saja. Akhirnya langit biru diluar kamar menggodanya untuk mencoba terbang lebih tinggi. Sambil mengepakkan sayapnya lebih kencang, putri yang telah berubah menjadi burung itupun terbang ke langit bebas.
Udara yang segar, terbang bermain diantara awan yang cantik bagai gumpalan kapas membuat putri kegirangan.
Ah... Betapa bahagianya menjadi seekor burung. Tidak ada yang dipikirkan kecuali terbang bebas di angkasa.
Tak terasa putri pun terbang lebih jauh lagi, ke arah perkebunan kopi milik juragan Asal.
Putri yang aslinya adalah seorang anak yang bersemangat, setelah menjadi seekor burung membuat semangat itu berlipat ganda.
Setelah terbiasa terbang datar, dia mulai belajar terbang menukik, miring, dan bahkan terbang terbalik. Semua gaya dicoba olehnya dengan semangat tinggi. Ini adalah pengalaman baru yang menyenangkan baginya!