"Hm... Nggak ada apa-apa kok bunda. Hanya agak nggak enak badan saja." Elak putri pelan.
"Kalau nggak enak badan malah harus makan Put, terus minum obat, lalu tidur biar sembuh. Makan ya sekarang, bunda suapin?" Tanya bunda dengan kening berkerut cemas.
"Iya, putri makan sekarang saja bunda, tapi nggak usah minum obat ya, pahit." Jawab putri.
Sambil menganggukkan kepala tanda setuju, bunda menggandeng putri keluar dari kamar.
Keesokan harinya.....
Putri bangun dengan agak malas, suara kicau burung di pohon depan jendela kamarnya membangunkannya.
Ah... Kenapa malam sudah berganti pagi... Andai saja hari ini tidak pernah ada...
Suara-suara ini terdengar riuh didalam kepala putri, mencerminkan kegelisahan hatinya yang belum terselesaikan sejak kemarin.
Dengan tatapan kosong, putri melihat keluar jendela, melihat seekor burung berkicau dengan riangnya, bertengger di salah satu ranting pohon. Burung kecil itu seolah mengerti ada yang memperhatikannya, dia mengepakkan sayapnya dan terbang ke langit yang biru.
Ah.... Andai aku menjadi seekor burung, aku akan punya sayap yang bisa membantuku terbang dan lari dari hari ini...
Kembali putri berkhayal.