Selain itu, mengurangi jumlah produk dan pilihan yang kita tawarkan akan memudahkan kita --- sebagai pengusaha --- untuk mengelola, memproduksi, dan mendistribusikannya.
Jadi, fokuslah untuk melakukan hanya beberapa produk, tetapi lakukan dengan sangat baik.
Menyederhanakan  Produk menjadi "Satu Tombol"
Lihatlah iPhone. Apakah kamu bisa menemukan tombol tambahan selain satu tombol utama yang terletak di tengah bawah?
Satu tombol adalah simbol prinsip kesederhanaan Steve Jobs yang dia aplikasikan pada produk-produk Apple. Dalam filosofi angka, satu adalah angka paling sederhana yang pernah ditemukan.
Sekarang, bandingkan iPhone dengan berbagai macam jenis dan merek smartphone yang ada di pasaran. Terlalu banyak produk sejenis di luar sana yang isinya sangat kompleks, hingga pelanggan kewalahan dengan tombol dan fitur yang tidak mereka butuhkan.
Tak ada pelanggan yang menyukai kerumitan. Bila perlu, mereka menginginkan setiap produk yang mereka beli bisa difungsikan dalam satu sentuhan jari. Tak perlu menggeserkan layar mencari fitur-fitur penting yang tertutupi oleh fitur-fitur lain yang tidak mereka perlukan.
Persingkat Pesan Kepada Pelanggan
Kalau melihat iklan-iklan yang tayang di televisi saat ini, saya merasa kangen dengan iklan-iklan jaman dulu. Pembuat iklan sekarang ini seolah berlomba-lomba menjejalkan segala macam informasi produk (baik fitur maupun manfaat) dalam satu tayangan sekaligus.
Berbeda dengan iklan jaman dulu. Sederhana, dan fokus pada satu pesan yang ingin disampaikan kepada pelanggan.
Itulah yang bisa kita lihat pada iklan Apple hingga saat ini. Banyak ruang kosong, gambar, dan pesan singkat yang menyentuh. Tidak ada daftar fitur atau fungsi. Tidak ada gambar-gambar pemanis lainnya.
Steve Jobs percaya bahwa hal lain dari produk yang diiklankan adalah gangguan dan komplikasi yang tidak perlu dari pesan inti. Iklan harus dirancang agar terasa sederhana.
Komunikasi minimalis membuat poin produk kita melekat lebih baik. Dengan berfokus pada satu pesan, kita seolah mengarahkan perhatian pelanggan dengan presisi seperti laser. Semakin sedikit kita meminta orang untuk fokus, semakin mereka akan mengerti dan mengingat.