Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Belajar Arti Kesederhanaan dalam Bisnis dari Steve Jobs

3 Februari 2022   07:10 Diperbarui: 3 Februari 2022   20:50 1399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Keep it Simple" adalah salah satu prinsip paling penting dan universal dari setiap pengusaha sukses (unsplash.com/Aditya Joshi)

Di kantormu ada poster "Keep It Simple"?

Frasa ini sedemikian terkenal hingga mungkin menjadi salah satu hiasan dinding di banyak kantor-kantor, kafe, restoran, hingga toko serba ada.

Tapi apa sebenarnya arti dari frasa tersebut? Bagaimana kita bisa menjaga setiap hal menjadi sederhana? Bagaimana frasa "Keep it Simple" tersebut dapat diterapkan di dalam bisnis, produktivitas dan juga kepemimpinan?

"Keep it Simple" lebih dari sekedar frasa mewah yang tergantung di dinding. Kesederhanaan yang dimaksud dalam frasa tersebut lebih dari sekedar decluttering menurut teori minimalisme a la Marie Kondo.

"Keep it Simple" lebih dari sekedar frasa mewah yang tergantung di dinding (dok.pri)
"Keep it Simple" adalah salah satu prinsip paling penting dan universal dari setiap pengusaha sukses. Menurut Ken Segall dalam buku terlarisnya, Insanely Simple, kesederhanaan memberi kita kecepatan, kelincahan, fokus dan mengubah kita menjadi pemimpin hebat. Ken Segall bukan orang sembarangan. Dia adalah salah satu dalang kreatif di balik kesuksesan Apple, seorang pria yang menempatkan i di iMac. 

4 Prinsip Kesederhanaan dalam Bisnis dari Steve Jobs

Dalam bukunya, Ken Segall mengupas bagaimana prinsip Keep it Simple tersebut digunakan Steve Jobs dalam membuat produk-produk Apple. Berikut 4 prinsip kesederhanaan dari Steve Jobs:

Kurangi Pilihan untuk Pelanggan

Salah satu kebiasaan (kalau tidak bisa dibilang obsesi) pengusaha pemula adalah membuat beberapa jenis produk sekaligus. Itulah yang dulu saya lakukan ketika memulai bisnis kopi. Dari awalnya hanya memproduksi satu macam kopi, saya menambah beberapa jenis produk kopi lainnya. Inilah kesalahan yang sering tidak kita sadari.

Steve Jobs sangat alergi dengan kompleksitas.

"Inovasi berarti mengatakan 'tidak' pada ribuan hal." - Steve Jobs

Steve Jobs memiliki sikap melihat segala sesuatu dengan ide untuk memotongnya hingga ke esensinya. Menurut pendiri Apple, inovasi dan kesederhanaan berarti fokus pada beberapa produk saja.

Ketika kita hanya menawarkan sedikit produk kepada pelanggan, akan lebih mudah bagi mereka untuk menemukan produk yang paling cocok. Bagi pelanggan, keputusan yang lebih sederhana berarti kerangka berpikir yang lebih bahagia.

Selain itu, mengurangi jumlah produk dan pilihan yang kita tawarkan akan memudahkan kita --- sebagai pengusaha --- untuk mengelola, memproduksi, dan mendistribusikannya.

Jadi, fokuslah untuk melakukan hanya beberapa produk, tetapi lakukan dengan sangat baik.

Menyederhanakan  Produk menjadi "Satu Tombol"

Lihatlah iPhone. Apakah kamu bisa menemukan tombol tambahan selain satu tombol utama yang terletak di tengah bawah?

Satu tombol adalah simbol prinsip kesederhanaan Steve Jobs yang dia aplikasikan pada produk-produk Apple. Dalam filosofi angka, satu adalah angka paling sederhana yang pernah ditemukan.

Sekarang, bandingkan iPhone dengan berbagai macam jenis dan merek smartphone yang ada di pasaran. Terlalu banyak produk sejenis di luar sana yang isinya sangat kompleks, hingga pelanggan kewalahan dengan tombol dan fitur yang tidak mereka butuhkan.

Tak ada pelanggan yang menyukai kerumitan. Bila perlu, mereka menginginkan setiap produk yang mereka beli bisa difungsikan dalam satu sentuhan jari. Tak perlu menggeserkan layar mencari fitur-fitur penting yang tertutupi oleh fitur-fitur lain yang tidak mereka perlukan.

Persingkat Pesan Kepada Pelanggan

Kalau melihat iklan-iklan yang tayang di televisi saat ini, saya merasa kangen dengan iklan-iklan jaman dulu. Pembuat iklan sekarang ini seolah berlomba-lomba menjejalkan segala macam informasi produk (baik fitur maupun manfaat) dalam satu tayangan sekaligus.

Berbeda dengan iklan jaman dulu. Sederhana, dan fokus pada satu pesan yang ingin disampaikan kepada pelanggan.

Itulah yang bisa kita lihat pada iklan Apple hingga saat ini. Banyak ruang kosong, gambar, dan pesan singkat yang menyentuh. Tidak ada daftar fitur atau fungsi. Tidak ada gambar-gambar pemanis lainnya.

Steve Jobs percaya bahwa hal lain dari produk yang diiklankan adalah gangguan dan komplikasi yang tidak perlu dari pesan inti. Iklan harus dirancang agar terasa sederhana.

Komunikasi minimalis membuat poin produk kita melekat lebih baik. Dengan berfokus pada satu pesan, kita seolah mengarahkan perhatian pelanggan dengan presisi seperti laser. Semakin sedikit kita meminta orang untuk fokus, semakin mereka akan mengerti dan mengingat.

Jadi, pilih fitur produk yang paling menarik dan sajikan dengan cara yang paling menarik.

Berani Menjadi Diri Sendiri

Inilah bagian yang paling saya suka dari filosofi kesederhanaan Steve Jobs.

Kalau kita perhatikan, tidak ada produk yang bisa meniru Apple, vice versa, Apple juga tidak mau (dan tidak tertarik) meniru produk lainnya.

Apple tidak mencoba menjadi apa pun. Sebaliknya, Apple hanya bertindak seperti dirinya sendiri dan tetap setia pada nilai-nilai perusahaannya.

Kesederhanaan berarti menjadi otentik.

Menurut psikolog  Stephen Joseph, komunikasi otentik berarti "mengatakan dan melakukan hal-hal yang sesuai dengan cara kita berpikir dan merasakan". Menjadi otentik adalah keadaan alami kita. Kita dilahirkan untuk menjadi otentik. Jadi itu harus menjadi cara paling sederhana untuk berkomunikasi dengan orang lain, menjalankan bisnis kita, dan hidup.

Namun sayangnya, menjadi otentik jauh dari kata mudah.

Pendapat orang lain, harapan mereka, dan menjalani kehidupan orang lain menenggelamkan suara hati kita. Jadi menjadi otentik membutuhkan keberanian untuk mengikuti kata hati dan intuisi kita.

Tapi itu sepadan. Keaslian akan membuat kita lebih dipercaya dipercaya oleh pelanggan, karyawan, dan publik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun