Data menunjukkan bahwa kesepian, isolasi sosial, atau keduanya dikaitkan dengan 29% peningkatan risiko serangan jantung dan 32% risiko stroke lebih besar. Menurut para peneliti, risikonya mirip dengan perokok ringan atau obesitas.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa kesepian terbukti menjadi prediktor penyakit jantung yang sama kuatnya dengan merokok. Kesendirian dapat meningkatkan tekanan darah dan melemahkan sistem kekebalan tubuh kita.
Jadi, tidak ada pilihan lain. Kita membutuhkan silaturahmi dan interaksi sosial dengan sesama manusia. Itulah DNA kita sebagai makhluk sosial.Â
Bentuk Interaksi Sosial yang Menyehatkan
Namun, penting untuk kita perhatikan, tidak semua silaturahmi atau interaksi sosial itu menyehatkan. Silaturahmi atau interaksi sosial yang sehat adalah hubungan yang membuat kita merasa dipahami dan dihormati.Â
Hubungan yang memperhatikan kualitas individu, bukan banyaknya follower atau jumlah Like di dunia maya. Â Keterkaitan sosial yang menjadikan kita sebagai bagian dari komunitas, bukan menyebabkan persaingan berlebihan satu sama lain.
Dengan memiliki kualitas hubungan sosial yang menyehatkan, kita bisa terhindar dari risiko serangan jantung dan stroke. Dengan interaksi sosial yang sehat, kita bisa terhindar dari stres dan kondisi hati serta jiwa kita pun bahagia. Ujungnya, sistem kekebalan tubuh kita pun meningkat. Dengan silaturahmi yang bermakna, wajah kita akan terlihat senantiasa berseri-seri, mudah tersenyum, hingga dikatakan orang kita seperti awet muda, padahal umur kita bilangannya jauh lebih banyak. Nah, bukankah ini sama dengan usia yang panjang?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H