Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kebahagiaan Tak Perlu Dicari, Dia Akan Datang Sendiri

1 Juni 2021   07:45 Diperbarui: 1 Juni 2021   08:07 915
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kebahagiaan bukan benda yang dapat kita genggam dan simpan (ilustrasi: unsplash.com/Norikio Yamamoto)

Seperti apa kebahagiaan itu?

Bersama kesuksesan, kebahagiaan adalah konsep yang tidak jelas. Bahagiamu, beda dengan bahagia yang dirasakan orang lain. 

Ada yang bisa bahagia dengan hal sederhana, ada pula yang belum cukup bahagia bahkan dengan segala kemewahan yang sudah dimilikinya. Ada yang bisa mendapatkan kebahagiaan dengan mudah, ada pula yang harus bersusah payah.

Kisah berikut mungkin bisa menjelaskan apa definisi kebahagiaan, serta bagaimana dan di mana kita bisa mencarinya.

***

Seorang pemuda duduk di tepi telaga dengan tatapan kosong. Wajahnya muram, tak nampak sedikit pun garis senyuman. Hatinya terasa kering. Ia merasa sedang tidak bahagia.

"Sedang apa kau di sini, anak muda?"

Lamunan pemuda itu terhenti oleh sapaan seorang kakek. Anak muda itu menoleh, lalu ditatapnya wajah sang kakek yang tersenyum kepadanya.

"Aku lelah, Kek. Sekian lama hidup di dunia ini, aku belum pernah merasa bahagia. Aku sudah berusaha mencari kebahagiaan ke mana-mana, namun tak kunjung kudapatkan," keluh si anak muda.

Masih tersenyum, sang kakek menepuk pundak si pemuda dan berkata,

"Nak, di depan sana di seberang telaga ada taman yang indah, penuh dengan kupu-kupu. Pergilah ke sana dan coba tangkap seekor kupu-kupu yang menurutmu paling indah. Kemudian kembalilah ke sini dan akan kujelaskan mengapa dirimu tidak bisa merasa bahagia."

Meski ragu dengan permintaan kakek tersebut, anak muda itu pergi juga ke arah yang ditunjukkan.

Setelah berjalan beberapa lama, tibalah anak muda itu di sebuah taman yang indah. Taman itu penuh dengan bunga-bunga bermekaran. Berbagai kupu-kupu terbang dan hinggap di pucuk bunga, menambah keindahan taman.

Menuruti pesan sang kakek, dengan tangan kosong anak muda itu mencoba menangkap kupu-kupu. Mulanya dia melangkah hati-hati agar tidak mengagetkan kupu-kupu yang sedang menghisap sari bunga. Setelah dekat, jari tangannya menjumput hendak menangkap kupu-kupu.

Hap...!

Namun gerak sayap kupu-kupu itu lebih cepat dari gerakan tangannya. Kupu-kupu incarannya berhasil menghindar dan terbang menjauh.

Berulang kali anak muda itu mencoba menangkap kupu-kupu dengan cara yang sama, tetapi selalu gagal. Kesal, akhirnya dia berlari tak beraturan. Diterjangnya rumput dan rangkaian tanaman bunga yang tertata rapi. Tangannya menyabet ke sana kemari, mencoba untuk menjatuhkan setiap kupu-kupu. Namun tak satu pun kupu-kupu yang berhasil jatuh dan ditangkapnya.

Dengan nafas ngos-ngosan, anak muda itu duduk dan beristirahat. Matanya menatap ke depan, ke arah rimbunan tanaman bunga dengan kupu-kupu yang beterbangan di sekelilingnya.

Tanpa disadarinya, kakek yang ditemuinya di telaga sudah berdiri di dekatnya.

"Begitukah caramu menangkap kupu-kupu, Nak? Pantaslah apabila selama hidupmu kamu tidak pernah merasa bahagia."

Dengan wajah kesal, anak muda itu menoleh ke arah sang kakek.

"Apa maksudmu, Kek?" Tanya anak muda.

"Nak, sedari tadi aku mengamati caramu menangkap kupu-kupu. Awalnya kamu hati-hati, namun ketika tak seekor pun kupu-kupu berhasil kau tangkap, kamu mulai tak sabar. Engkau berlari ke sana kemari, menabrak tak tentu arah, bahkan menerobos tanpa peduli apa yang sudah tertata rapi.

Ketahuilah Nak, mencari kebahagiaan layaknya menangkap kupu-kupu. Tidak perlu kau tangkap fisiknya, biarkan kecantikannya memenuhi alam semesta ini. Tangkaplah keindahan warna dan geraknya di pikiranmu dan simpan baik- di dalam hatimu.

Kebahagiaan bukanlah benda yang dapat engkau genggam dan simpan. Ia tidak ke mana-mana, tapi ada di mana-mana. Kebahagiaan itu akan muncul setiap saat ketika engkau mampu mensyukuri segala nikmat yang sudah kau peroleh."

Kakek itu lalu mengangkat tangannya. Tak lama, seekor kupu-kupu hinggap di ujung jari dan mengepakkan sayapnya, memancarkan keindahan ciptaan Tuhan. Warnanya begitu indah, seindah kebahagiaan bagi mereka yg mampu menyelaminya.

Kebahagiaan sesungguhnya tidak jauh, dia ada di setiap hati yg selalu bersyukur. Tidak perlu mencari biarkan dia "datang" sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun