Ijinkan aku mencintai-Mu sebisaku,
Lewat seribu dua ribu yang kuulurkan,
Pada tangan-tangan mungil di perempatan jalan,
Pada wanita-wanita tua yang menengadahkan tangan.
Aku tak sanggup mencintai-Mu dengan kekhusyukan ibadah,
Layaknya sahabat Nabi yang tak mengeluh meski kaki tertancap anak panah,
Atau para sufi yang menghambakan diri pada-Mu sepanjang malam.
Ijinkan aku mencintai-Mu sebisaku,
Lewat salat yang kudirikan dengan tergesa-gesa,
Seraya ingatan kadang melayang ke berbagai masalah dunia.
 Aku tak sanggup mencintai-Mu layaknya hafiz dan hafizah,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!