Saat kita berpikir berlebihan, pikiran kita akan berputar-putar di sekitar kepala dan terjebak di dalamnya, tidak dapat bergerak maju dan terbuka menerima masukan dari luar. Lebih dari itu, akibat overthinking kita mulai menemukan ide-ide atau pikiran aneh yang sangat bertentangan satu sama lain.
Misalnya, ketika tahu berat badannya naik dua kilo, istriku dengan semangat berkata, "Besok jalan-jalan sebentar keliling kompleks perumahan."
Tapi karena overthinking, pikirannya kemudian berbelok dan akhirnya berkata, "Aduh, nanti apa kata tetangga kalau melihat badanku yang melar ini?"
Di lain waktu, pikiran lain yang lebih aneh lagi mulai muncul, "Mas, nanti kalau aku disangka hamil bagaimana?"
Nah kan?
Setiap kali overthinking, kita mulai menyalahkan diri sendiri atas hal-hal yang tidak kita lakukan dan mengkhawatirkan skenario yang mungkin tidak terjadi.
Hindari Overthinking dengan Membangun Kebiasaan Kecil
Karena overthinking itu pula, kita jadi melupakan niat kita untuk menyelesaikan masalah yang jadi sumber pikiran. Dari berniat jalan-jalan agar setidaknya bisa mengurangi lemak tubuh, istriku jadinya hanya meratapi berat badannya. Dia mulai memikirkan berapa banyak makanan yang harus dihindari, memikirkan beberapa kesenangan yang harus dihilangkan. Dan setelah dipikir-pikir lagi, ternyata itu sangat berat untuk dilakukan.
Seandainya dia tidak overthinking, paling tidak dia dapat membangun kebiasaan kecil yang bisa mengurangi kekhawatirannya itu. Alih-alih berpikir berlebihan bagaimana cara menurunkan berat badan, lebih baik mulai kebiasaan kecil mengurangi cemilan.
Membangun kebiasaan kecil jauh lebih mudah daripada langsung mencoba membangun kebiasaan besar. Ini membutuhkan kemauan yang jauh lebih sedikit sehingga kita tidak akan pernah merasa sesulit itu.
James Clear menulis dalam bukunya Atomic Habits:
"Anda harus jauh lebih peduli dengan lintasan Anda saat ini daripada dengan hasil Anda saat ini."
Hindari overthinking dengan membangun kebiasaan kecil yang berakar dari niat. Ketika proses itu bisa kita lewati setiap harinya, coba bayangkan, setelah beberapa waktu kemudian, katakan saja di akhir tahun, kita sudah mencapai sebuah tujuan yang besar. Yang awalnya cuma mengurangi cemilan ternyata berhasil diet dan tubuhnya jadi langsing.