Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengapa Wanita Selalu Overthinking dengan Berat Badannya?

24 Maret 2021   08:23 Diperbarui: 24 Maret 2021   08:34 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berpikir berlebihan tentang berat badan justru tidak baik bagi wanita (ilustrasi: freepik.com)

Sejak 3 bulan terakhir, istriku punya kebiasaan baru. Usai salat subuh, diambilnya timbangan badan lalu menaikinya.

Setelah itu, dengan suara cemberut dia mengeluh, "Aduh, kok gak turun-turun sih."

Sepertinya bukan cuma istriku saja yang punya kebiasaan seperti itu. Hampir semua wanita di dunia ini, terutama yang peduli dengan penampilannya punya kebiasaan serupa. Memeriksa berat badan secara berkala, dan mengeluh ketika tahu berat badannya tidak turun-turun.

Mengapa wanita selalu overthinking dengan berat badannya?

Memang, bagi wanita bentuk tubuh yang ideal itu harus diutamakan. Sudah kodrat wanita untuk berusaha tampil semenarik mungkin. Tapi kalau sudah berpikir berlebihan dengan berat badannya, itu justru tidak baik.

"Hidup kita adalah apa yang dibuat oleh pikiran kita." -- Marcus Aurelius dalam Meditations

Selain kebiasaan menimbang badan setiap pagi, istriku juga selalu bertanya, "Mas, aku kelihatan gemuk ya?"

Nah, itulah yang dimaksud oleh Marcus Aurelius. Hidup kita dibentuk oleh kualitas pikiran kita. Kalau pikiran kita mengatakan gemuk, maka seluruh tubuh kita akan mengikuti pikiran itu. Mata kita melihat badan tambah membesar, telinga kita mengabaikan saran-saran dan pertimbangan yang bertolak belakang dengan pikiran kita tersebut.

Contoh nyata istriku sendiri. Setiap kali aku menjawab pertanyaannya, "Enggak, kamu proporsional kok," eh dia malah marah.

Aku dibilang tidak peduli lah, tidak sayang lagi lah, dan entah apalagi sampai aku lupa.

Padahal, berat badan yang naik sekilo dua kilo bukan pertanda kegemukan. Berat badan yang tidak turun-turun juga bukan sesuatu yang buruk.

Saat kita berpikir berlebihan, pikiran kita akan berputar-putar di sekitar kepala dan terjebak di dalamnya, tidak dapat bergerak maju dan terbuka menerima masukan dari luar. Lebih dari itu, akibat overthinking kita mulai menemukan ide-ide atau pikiran aneh yang sangat bertentangan satu sama lain.

Misalnya, ketika tahu berat badannya naik dua kilo, istriku dengan semangat berkata, "Besok jalan-jalan sebentar keliling kompleks perumahan."

Tapi karena overthinking, pikirannya kemudian berbelok dan akhirnya berkata, "Aduh, nanti apa kata tetangga kalau melihat badanku yang melar ini?"

Di lain waktu, pikiran lain yang lebih aneh lagi mulai muncul, "Mas, nanti kalau aku disangka hamil bagaimana?"

Nah kan?

Setiap kali overthinking, kita mulai menyalahkan diri sendiri atas hal-hal yang tidak kita lakukan dan mengkhawatirkan skenario yang mungkin tidak terjadi.

Hindari Overthinking dengan Membangun Kebiasaan Kecil

Karena overthinking itu pula, kita jadi melupakan niat kita untuk menyelesaikan masalah yang jadi sumber pikiran. Dari berniat jalan-jalan agar setidaknya bisa mengurangi lemak tubuh, istriku jadinya hanya meratapi berat badannya. Dia mulai memikirkan berapa banyak makanan yang harus dihindari, memikirkan beberapa kesenangan yang harus dihilangkan. Dan setelah dipikir-pikir lagi, ternyata itu sangat berat untuk dilakukan.

Seandainya dia tidak overthinking, paling tidak dia dapat membangun kebiasaan kecil yang bisa mengurangi kekhawatirannya itu. Alih-alih berpikir berlebihan bagaimana cara menurunkan berat badan, lebih baik mulai kebiasaan kecil mengurangi cemilan.

Membangun kebiasaan kecil jauh lebih mudah daripada langsung mencoba membangun kebiasaan besar. Ini membutuhkan kemauan yang jauh lebih sedikit sehingga kita tidak akan pernah merasa sesulit itu.

James Clear menulis dalam bukunya Atomic Habits:

"Anda harus jauh lebih peduli dengan lintasan Anda saat ini daripada dengan hasil Anda saat ini."

Hindari overthinking dengan membangun kebiasaan kecil yang berakar dari niat. Ketika proses itu bisa kita lewati setiap harinya, coba bayangkan, setelah beberapa waktu kemudian, katakan saja di akhir tahun, kita sudah mencapai sebuah tujuan yang besar. Yang awalnya cuma mengurangi cemilan ternyata berhasil diet dan tubuhnya jadi langsing.

Berikan afirmasi berulangkali pada pikiran bahwa kita sebenarnya baik-baik saja. Setiap kali kita mulai memikirkan sesuatu yang mengkhawatirkan, jangan teruskan. Sebaliknya, mulailah memikirkan satu langkah kecil dalam lintasan hidup kita yang akan membantu menghilangkan beban pikiran yang terlalu berat itu.

Lepaskan semua pikiran kita tentang kemarin dan besok. Tidak peduli seberapa besar yang ingin kita capai di masa depan, dan tidak peduli seberapa besar penderitaan yang kita alami di masa lalu, hargai bahwa kita masih hidup sekarang dalam keadaan yang baik-baik saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun