Memang benar, foto arkeologi itu hanya satu dari sekian banyak bukti arkeologi yang menunjukkan wajah sesungguhnya dari kota Pompeii. Dari bukti-bukti sejarah yang lestari itu, kita akhirnya tahu bahwa penduduk kota Pompeii sangat memuja seks bebas. Pompeii adalah kota yang tidak mengenal dosa!
Ketika para arkeolog menemukan kota Pompeii, mereka langsung menghadapi dilema. Dalam penemuan itu, mereka menemukan banyak sekali seni erotis di vila-vila Romawi yang tertutupi debu vulkanik.
Pada abad ke-18, Italia tunduk pada norma moral agama Kristen yang ketat. Oleh karena itu, para arkeolog takut untuk memamerkan temuan mereka. Akhirnya, sebagian besar artefak seni erotis yang ditemukan para arkeolog ditutupi dengan plester atau dikunci di museum.
Ketika itu, sangat normal bagi penduduk kota Pompeii untuk mendekorasi rumah mereka dengan lukisan besar yang menggambarkan hubungan seksual dengan posisi wanita di atas. Coba bayangkan seandainya kita bertamu, lalu mendapati hampir di setiap dinding rumah dihiasi dengan gambar-gambar erotis. Jiwa kita pasti akan dipenuhi dengan perasaan berdosa.
Tapi bagi bangsa Romawi, tidak ada dosa. Masyarakat Romawi adalah masyarakat militer. Bangsa Romawi sangat sadar bahwa mereka hanya hidup sekali. Dengan demikian mereka belajar menikmati hidup.
Bagi mereka, tak ada kehidupan setelah mati. Bangsa Romawi mempraktikkan prinsip Carpe Diem (pepatah Latin yang artinya nikmati hari ini, jangan percaya esok hari) sepenuhnya! Seks bebas bukan dosa yang akan dipertanggungjawabkan.
Apakah orang Romawi tidak mengenal ikatan pernikahan?
Tentu saja masyarakat Romawi menikah. Tapi, pernikahan dan perzinahan bagi mereka adalah hukum, bukan norma.
Bagi masyarakat Romawi, pelacuran adalah alternatif dari perzinahan. Bagi pria yang sudah menikah, berhubungan seks dengan pelacur bukanlah perzinahan. Sementara di satu sisi, wanita Romawi menghindari hukuman karena berzina dengan menyatakan dirinya sebagai pelacur!
Itu sebabnya, keberadaan rumah bordil merupakan hal yang biasa saja bagi penduduk kota Pompeii. Orang Romawi yang kaya membangun klub seks pribadi di vila-vila mereka. Di klub ini, orang Romawi menyelenggarakan pesta seks pribadi yang kemeriahannya bisa menjadi bahan pembicaraan selama bertahun-tahun! Kaisar Romawi yang terkenal kebejatannya, Caligula, mengelola rumah bordilnya sendiri di Istana Kekaisaran.