Kekurangan gizi maupun kelebihan gizi tidak baik bagi kesehatan tubuh kita. Jika seseorang mengalami kekurangan gizi karena asupan gizinya di bawah kebutuhan, maka ia akan lebih rentan terkena penyakit dan kurang produktif.Â
Sebaliknya, jika memiliki kelebihan gizi akibat asupan gizi yang melebihi kebutuhan, serta pola makan yang padat energi (kalori) maka ia akan beresiko terkena berbagai penyakit seperti diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung dsb.
Bisa kita lihat, dua kondisi ini sama-sama mengkhawatirkan. Karena itu, pedoman gizi seimbang disusun berdasarkan kebutuhan yang berbeda pada setiap golongan usia, status kesehatan dan aktivitas fisik.Â
Berpikir Positif Agar Tidak Stres Berkepanjangan
Selain memicu gaya hidup sedentary life, masa pandemi juga memunculkan masalah serius pada kondisi psikis setiap orang. Dengan segala keterbatasan yang harus dijalani, kita cenderung mudah bosan hingga berujung pada stres berkepanjangan.
Bila tidak dapat dikelola dengan baik, stres berkepanjangan berpotensi menurunkan imunitas tubuh. Sementara kita semua tahu, dalam situasi pandemi seperti ini daya tahan tubuh harus kita jaga sebaik-baiknya.
Agar tidak stres, usahakan terus berpikir positif. Tebarkan aura positif agar orang-orang di sekitar kita juga ikut berpikir positif.
Salah satu hal yang membuat kita sering berpikir negatif adalah adanya informasi-informasi menyesatkan yang bertebaran di media sosial. Karena itu, batasi aktivitas kita di dunia maya agar tidak terpapar berita dan informasi hoaks.Â
Lebih baik waktu kita digunakan untuk aktivitas lain yang dapat merangsang kreativitas dan membuat pikiran kita tetap positif. Menulis, membaca, bermain dengan anak-anak, memperdalam ilmu agama dan lain sebagainya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H