Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tiga Sketsa Kehidupan Kota

28 November 2020   22:11 Diperbarui: 28 November 2020   22:11 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di antara kami tak ada yang sempat berpikir apakah ini dosa (ilustrasi diolah pribadi melalui Canva)

Tanpa menampakkan wajah, dari jendela mobil muncul tangan yang mengulurkan uang receh lima ratusan. Anak itu menerimanya sambil tak lupa mengucapkan "Terima kasih."

Langkahnya kemudian beranjak mendekati mobil lain. Satu sosok wajah yang terharu memberinya uang sepuluh ribu. Dalam hati, penumpang yang dermawan ini berharap pengamen cilik itu bisa mendapatkan penghasilan yang baik, sambil tak lupa mencela orangtuanya yang membiarkan anak seusianya membanting tulang di perempatan jalan.

Lampu hijau menyala diikuti bunyi klakson kendaraan yang pengemudinya sudah tidak sabar. Anak kecil itu bergegas berlari. Di seberang jalan, beberapa temannya sudah menunggu.

Usai bercakap-cakap sebentar, anak-anak itu pun pergi. Bukan pulang ke rumah masing-masing, melainkan ke satu ruko yang letaknya tak jauh dari perempatan jalan tadi.

Di meja pinggir pintu yang dijaga seorang pemuda, pengamen cilik itu menyerahkan uang hasil ngamennya yang terbesar: selembar sepuluh ribu.

Tak lama kemudian, anak-anak itu pun sudah duduk tenang menghadap layar televisi berukuran besar. Tangan mereka bergerak terampil memainkan joystick. Sesekali terdengar sorak sorai dari mereka. Tak ada lagi wajah sendu yang mengundang simpati, berganti wajah gembira anak-anak yang menemukan dunianya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun