Guru yang radikal mampu  mengajar lebih dari sekadar memberi tahu dan menunjukkan pada siswa bagaimana melakukan sesuatu. Guru yang radikal punya kemampuan untuk bisa turun ke tingkat siswa dan membangun jembatan untuk membawa mereka dari tempat mereka berpijak ke tempat baru yang mereka inginkan berbekal pengetahuan yang dibagikan.
Sayangnya, pengertian radikal kini disalahartikan. Kata radikal dan turunannya, radikalisme, dengan mudahnya disematkan pada orang dan golongan yang berbeda pendapat dengan arus utama.
Radikalisme juga menjadi senjata ampuh bagi pemerintah untuk membatasi ruang gerak dan hak asasi rakyat. Dengan kekuasaannya, pemerintah bisa memberikan definisi "semau gue" tentang apa dan siapa saja yang terpapar radikalisme.
Padahal tanpa orang-orang radikal jaman dulu, yang kemudian pada hari ini kita beri gelar sebagai pahlawan, bangsa kita tidak akan pernah menjadi bangsa yang besar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H