Lalu, meski sudah memperkenalkan diri dan minta anggota komunitas yang lain memahami kepribadian introvert-mu, jangan terus berdiam diri. Sesekali, ikutlah dalam percakapan di grup WhatsApp, atau menyediakan waktu memenuhi undangan pertemuan, meski tidak seintensif anggota lain yang kepribadiannya lebih terbuka.
Sebagai manusia, introvert sama dengan ekstrovert dalam hal naluri aktualisasi diri, hanya saja caranya yang berbeda. Introvert suka bicara, tapi menghindari percakapan-percakapan ringan seputar kehidupan sehari-hari.
Introvert senang bergaul, namun cenderung pilih-pilih. Hanya orang-orang tertentu yang bisa membuktikan diri sebagai teman dan sahabat yang diijinkan masuk ke dalam lingkaran pertemanan introvert.
Introvert juga bisa bersenang-senang. Tapi karena kesenangan itu nisbi, tentu saja cara introvert bersenang-senang berbeda dengan definisi kesenangannya ekstrovert.
Baik introvert, ekstrovert, atau kepribadian kita terletak di antara keduanya - satu tidak lebih baik dari yang lain. Kita masing-masing memiliki karunia dan kualitas unik yang, bila kita peluk dan selaraskan, dapat membantu kita untuk tumbuh dan berkembang lebih baik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI