Introvert boleh jadi lebih senang menjauhkan diri dari keramaian. Tapi, introvert juga punya hak yang sama dengan ekstrovert untuk ikut komunitas apapun yang disukainya.
Hanya, introvert tidak menyukai acara-acara pertemuan komunitas yang ramai. Introvert ikut komunitas lebih karena dirinya ingin mengambil keuntungan dari komunitas tersebut.
Misalnya nih, aku ikut komunitas blogger/influencer. Selain karena diundang teman, aku memilih bertahan di komunitas tersebut karena banyak informasi-informasi yang berguna yang dibagikan anggota komuntias lainnya. Seperti informasi lomba blog, informasi pekerjaan penulis artikel lepas, tawaran penempatan konten di blog dan sebagainya yang sesuai dengan apa yang kujalani saat ini.
Sementara aku mengambil keuntungan dan memberi informasi yang sama bila aku punya, aku cenderung lebih banyak diam. Jarang sekali aku ambil bagian dalam percakapan-percakapan umum yang dilakukan anggota lainnya. Tapi, sekali ada topik yang menarik perhatian, aku bisa meladeni diskusinya hingga berjam-jam.
Sifat introversi ini juga membuat diriku sering merasa serba salah ketika diundang ikut pertemuan komunitas. Kalau dituruti, khawatir nanti gak bisa menikmati. Mau ikut nimbrung pembicaraan, malas.
Gak ikut pertemuan, khawatir dikatakan sombong atau antisosial. Terpaksa ikut demi menghormati undangan, nanti malah dianggap aneh karena lebih suka menepi di pojok ruangan. Repot kan?
Tips agar Introvert Bisa Diterima di Komunitas
Lalu, bagaimana caranya agar introvert bisa diterima keberadaannya di komunitas yang anggotanya kebanyakan ekstrovert?
Mudah saja. Jadilah dirimu yang asli dan otentik, dan sebarkan cahaya kepribadianmu.
Misalnya begini, saat kamu masuk ke komunitas, perkenalkan diri dan katakan terus terang kepribadianmu.
"Salam kenal semuanya, saya Himam. Mohon maaf bila saya lebih banyak mendengarkan dan mencermati. Terus terang, saya tidak terbiasa aktif nimbrung di komunitas, jadi harap dimaklumi."
Ya, seperti itulah kira-kira perkenalannya.