"Kita makan makanan atau makan nutrisi?"
Pertanyaan dari Bapak Arif Mujahidin, Corporate Communication Director Danone Indonesia di awal Webinar Bicara Gizi yang diselenggarakan Danone Specialized Nutrition Indonesia (30/9)menyiratkan pesan penting bagi kita. Bahwa seringkali kita lupa memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh dengan baik dan benar.
Padahal, dalam kondisi yang serba dibatasi akibat adanya pandemi Covid-19 seperti sekarang, masalah keseimbangan gizi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh kita penting sekali untuk diperhatikan.
Seperti yang sudah kita ketahui, banyak ahli kesehatan menyarankan agar kita selalu menjaga imunitas tubuh agar tidak rentan tertular berbagai penyakit. Sistem imun dalam tubuh akan terbangun apabila nutrisi kita tercukupi.
Pentingnya Menerapkan Gizi Seimbang Selama di Rumah Saja
Berkaitan dengan hal ini, Danone Indonesia mengajak orangtua untuk lebih peduli masalah gizi dan nutrisi tubuh, terutama bagi anak-anak selama di rumah saja.
 "Selama masa berkegiatan di rumah, orang tua memiliki peran penuh dalam mengawasi tumbuh kembang anak yang optimal. Berkaitan dengan hal tersebut, Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia memperkuat edukasi untuk orang tua mengenai cara membiasakan anak untuk menerapkan gizi seimbang selama di rumah saja, mulai dari memberikan makanan bervariasi dan pengalaman menyenangkan saat makan, serta menjaga kondisi psikis anak dan juga orang tua agar tumbuh kembang anak tetap terjaga," ujar Arif Mujahidin, Corporate Communication Director Danone Indonesia.
Siapkan Variasi Menu Makanan Agar Anak Tidak Bosan
dr. Juwalita Surapsari, M.Gizi, Sp.GK, Dokter Spesialis Gizi Klinis, narasumber pertama berbagi kiat menerapkan gizi seimbang pada anak selama di rumah saja.Â
Menurut dr. Juwalita, kebutuhan nutrisi anak lebih besar daripada kebutuhan nutrisi orang dewasa. Ini karena pada anak ada aspek tumbuh kembang. Jika nutrisi anak tidak tercukupi, otomatis akan berpengaruh pada proses tumbuh kembang anak.
Namun, bukan hal yang mudah bagi beberapa orangtua agar anak-anak mau mengonsumsi makanan yang bergizi sesuai dengan kebutuhan nutrisi mereka. Terlebih pada masa pandemi, di mana setiap orangtua menghadapi keterbatasan.
Selain itu, anak juga cenderung mudah bosan selama di rumah saja karena tidak terbiasa dengan perubahan situasi dari yang sebelumnya.
dr. Juwalita menyarankan agar orangtua di rumah bisa menyiapkan makanan yang bervariasi, namun tetap memiliki nilai gizi seimbang yang dibutuhkan anak.
Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan (BB) ideal. Â Â
Untuk variasi menu makanan, ibu di rumah bisa menyiapkan menu olahan protein nabati dari kacang-kacangan sebagai pengganti protein hewani agar anak tidak bosan.Â
Protein nabati seperti yang terdapat dalam susu pertumbuhan soya bisa digunakan sebagai alternatif protein pada anak yang memiliki intoleransi laktosa, atau masalah pencernaan yang terjadi ketika tubuh tidak dapat mencerna laktosa.
Manfaat protein nabati lainnya adalah untuk mencukupi kebutuhan serat, melengkapi kebutuhan nutrisi tubuh, serta mengandung beberapa mikro nutrien yang berguna. Â
Kekurangan gizi maupun kelebihan gizi tidak baik bagi kesehatan tubuh kita. Jika seseorang mengalami kekurangan gizi karena asupan gizinya di bawah kebutuhan, maka ia akan lebih rentan terkena penyakit dan kurang produktif. Sebaliknya, jika memiliki kelebihan gizi akibat asupan gizi yang melebihi kebutuhan, serta pola makan yang padat energi (kalori) maka ia akan beresiko terkena berbagai penyakit seperti diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung dsb.
Bisa kita lihat, dua kondisi ini sama-sama mengkhawatirkan. Karena itu, pedoman gizi seimbang disusun berdasarkan kebutuhan yang berbeda pada setiap golongan usia, status kesehatan dan aktivitas fisik.
Jangan Lupa Menjaga Kondisi Psikis Orangtua dan Anak
Masa pandemi juga memunculkan masalah serius pada kondisi psikis setiap orang. Dengan segala keterbatasan yang harus dijalani, kita cenderung mudah bosan hingga berujung pada stres berkepanjangan.
Menurut psikolog dari Tiga Generasi, Putu P.D. Andiani, M.Psi, stres berkepanjangan yang tidak diolah dengan baik dapat memengaruhi perilaku makan anak di rumah. Padahal asupan nutrisi adalah sumber pertahanan imun untuk saat ini. Untuk itu, orang tua perlu memantau mood anak dengan baik di samping mengelola stresnya sendiri.
Agar anak tidak bosan makan olahan orangtua di rumah, Putu Andiani menyarankan agar ayah atau ibu bisa melibatkan anak dalam mencoba sesuatu yang baru. Ayah atau ibu bisa memperkenalkan anak pada proses atau aktivitas yang belum sempat atau jarang dilakukan anak sebelumnya.
"Melibatkan anak dalam menyiapkan menu gizi seimbang sesuai dengan usia dan kemampuan anak bisa menjadi alternatif kegiatan menyenangkan yang juga edukatif," papar Putu Andani, M.Psi.
Sebagai contoh, anak bisa diajak menyiapkan menu makanan, mulai dari mencuci buah dan sayur, memilah jenis makanan, menghitung jumlah makanan atau alat makan serta mengeksplorasi nama, warna dan aroma dari berbagai jenis makanan.
"Dalam proses 'newnes' atau mencoba sesuatu yang baru ini, kuncinya adalah interaksi yang menyenangkan dari keluarga," jelas Putu Andiani.
Libatkan Anak Saat Menyiapkan Menu Makanan
Melibatkan anak dalam aktivitas yang baru dengan cara menyenangkan ini juga dilakukan artis yang juga ibu rumah tangga, Soraya Larasati. Soraya membenarkan bahwa anak-anak sangat mudah bosan selama di rumah saja.Â
Untuk itu, ia mencoba mengajak anaknya mengeksplorasi berbagai aktivitas yang belum atau jarang mereka lakukan sebelumnya, terutama dalam hal menyiapkan makanan.
"Saya belajar untuk kreatif dalam menyajikan makanan maupun menyiapkan berbagai kegiatan agar anak tidak bosan di rumah saja. Selain saya ajak anak terlibat dalam menyiapkan makanan, saya juga mengenalkan anak dengan sumber nutrisi yang belum pernah ia coba. Saya sering membuatkan menu makanan nabati. Ragam makanan nabati yang sangat bervariasi dari jenis kacang-kacangan dan sayuran baik untuk dikenalkan pada anak-anak. Biasanya, saya lengkapi dengan nutrisi untuk anak berbasis soya yang difortifikasi dengan serat, vitamin, dan mineral lainnya karena nutrisinya sudah disesuaikan dengan kebutuhan anak. Saya percaya bahwa pangan nabati sama pentingnya dengan pangan hewani." cerita Soraya.
Selama pandemi saat keluarga lebih banyak menghabiskan waktu di rumah saja, ini merupakan saat yang tepat untuk memperkenalkan anak pada gaya hidup sehat dengan mengonsumsi makanan sesuai sesuai dengan panduan "Isi Piringku".
Menjaga gizi seimbang dalam setiap mengonsumsi makanan sangat penting agar pertumbuhan anak bisa optimal. Selain itu, juga menghindarkan kita dari risiko tertular penyakit, terlebih dalam situasi pandemi seperti sekarang.Â
Penting untuk diingat, tidak ada satu makanan pun yang mengandung seluruh nutrisi yang dibutuhkan tubuh, kecuali ASI. Itu sebabnya kita harus menjaga keseimbangan gizi agar kebutuhan nutrisi kita terpenuhi dengan baik.
***
Artikel ini sudah dimuat di blog pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H