Partikel "rek"Â jika digunakan dalam kalimat diucapkan dengan ekspresi bertutur yang tegas dan menunjukkan semangat. Berbeda jika menggunakan "cah" (dari kata bocah) yang terdengar lebih kalem atau santai.
Contohnya:
Bahasa Surabaya : He, yo' opo kabare rek?
Bahasa Jawa standar : Piye kabare cah?
Bahasa Indonesia : Apa kabar kawan?
Bila ada kawan yang asli Surabaya dan bisa berbahasa Surabaya, mintalah dia mengucapkan tiga kalimat sapaan itu. Kamu akan mendengar sendiri betapa tegas dan semangatnya ia saat menyapa dengan bahasa Surabaya dibandingkan menyapa dengan bahasa Jawa standar atau Bahasa Indonesia.
Baca juga :Bahasa Jawa Masih Dituturkan di Negara-negara ini, Bagaimana Asal-usulnya?
Partikel tanya lain yang sering digunakan adalah "seh"Â (e dibaca seperti e dalam kata edan). Partikel "seh"Â dalam bahasa Indonesia setara dengan partikel "sih". Sementara penutur bahasa Jawa standar jarang atau hampir tidak pernah menggunakan partikel "seh" dalam percakapan mereka.
Contoh kalimat:
Bahasa Surabaya: "Koen iku yo' opo seh? Kan wis tak kandani mau"
Bahasa Indonesia: "Kamu itu bagaimana sih? Kan sudah kubilang tadi"
Ciri khas lain dari bahasa Surabaya adalah mengganti kata "sangat" dengan memberi penekanan pada kata dasar sifat menggunakan tambahan huruf vokal "u". Misalnya:
Bahasa Indonesia: sangat panas
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!