"Silakan cek produk yang diklaim oleh Hadi Pranoto apakah sudah terdaftar di BPOM atau Kementerian Kesehatan," kata Wiku saat dihubungi Kompas.com, Minggu (2/8/2020).
Jika ramuan herbal tersebut masih dalam tahap penelitian dan belum ada bukti ilmiah tentang keamanan dan efektivitasnya, Wiku mengatakan, tidak boleh dikonsumsi oleh masyarakat.
Sementara Wakil ketua umum PB IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Slamet Budiarto memastikan tidak ada nama Hadi Pranoto di dalam database kedokteran Indonesia yang memiliki kualifikasi ahli mikrobiologi. Dalam video, Anji sempat memanggil 'Dok', sapaan untuk pemilik gelar dokter.
Tanggapan dan Kecaman Dari Para Dokter
Beberapa dokter dan ahli kesehatan lain juga bereaksi keras menanggapi video Anji tersebut. Aris Ramdhani, dokter spesialis bedah umum menyatakan perbuatan Anji dengan menghadirkan narasumber yang tidak jelas latar jelas keilmuwannya tapi mengklaim menemukan obat, sangat membahayakan. Ia pun mencuitkan kegusarannya kepada suami Wina Natalia itu di akun twitternya.
Tanggapan lebih galak datang dari Ferdiriza Hamzah, dokter spesialis mata Lewat cuitan di akun twitternya, dokter yang juga penulis novel ini meminta IDI menyeret Anji dan Hadi Pranoto ke polisi.
"Seret ke jalur hukum," cuitnya sambil menautkan link berita portal yang memberitakan kegusaran IDI terhadap video unggahan Anji.
Tanggapan serupa juga disampaikan pakar epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, dr. Pandu Riono.
"Sudah waktunya orang-orang yang menyebarkan berita bohong itu ditindak tegas, termasuk Anji."
Meski mendukung langkah publik untuk membawa kasus video wawancara ini ke jalur hukum, namun Pandu Riono sendiri pesimis pihak berwenang akan memprosesnya.
"Kenapa setiap kebohongan yang disampaikan influencer atau tokoh yang berwenang tidak pernah ditindak? Tidak mungkinlah sejak awal pandemi: para menteri saja ngomong ngawur sampai terakhir promosikan kalung ajaib, dst. Kalau sekarang ada yang ditindak, bisa berlaku surut, berani?"
Transkrip Wawancara Anji yang Membodohi Masyarakat
Ini bukan pertama kalinya Anji mengunggah video kontroversial terkait Covid-19. Belum lama berselang, Anji menuai kecaman dari Pewarta Foto Indonesia (PFI) karena dinilai melecehkan karya jurnalistik terkait komentarnya atas foto jenazah COVID-19 yang terbungkus plastik di ruang perawatan.