Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sisi Gelap Christopher Columbus dan Alasan Vandalisme pada Patung-patungnya

14 Juni 2020   19:59 Diperbarui: 15 Juni 2020   07:54 1166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Patung Christopher Columbus di Waterfront Park, Boston dipenggal kepalanya oleh demonstran anti rasis (foto: AFP/thestatesman.com)

Hukuman yang diberlakukan Columbus termasuk memotong telinga dan hidung orang, mengarak perempuan telanjang di jalanan dan menjualnya sebagai budak.

Sebagian besar sisi gelap dan sejarah kelam pemerintahan Columbus di negeri jajahan Spanyol terungkap dari buku biografi Laurence Bergreen, Columbus: The Four Voyages. 

Dalam bukunya, Bergreen mengungkap kekejaman Columbus dan anak buahnya yang hampir tak terbayangkan selama mereka berada di Karibia.

Bergreen mengutip surat-surat dari Michele de Cuneo, salah seorang anak buah Columbus yang ikut dalam ekspedisi kedua Columbus ke Amerika.

"Ketika saya berada di kapal, saya menangkap seorang wanita yang sangat cantik, yang diberikan Laksamana (Columbus) kepada saya. Ketika saya membawanya ke kabin, saya telanjangi dia - seperti kebiasaan mereka. Saya dipenuhi dengan keinginan untuk menyenangkan diri dan memuaskan keinginan saya. Dia tidak mau, dan mencakar saya sehingga saya berharap saya tidak pernah memulai. Saya kemudian mengambil seutas tali dan mencambuknya dengan keras, dan dia mengeluarkan teriakan yang luar biasa sehingga Anda tidak akan mempercayai telinga Anda. Akhirnya dia menurut, saya jamin, bahwa Anda akan mengira dia dibesarkan di sekolah untuk melacur."

Dokumen dari Cuneo juga mengungkapkan Columbus memerintahkan anak buahnya menangkap 1.500 penduduk asli, pria dan wanita. Columbus lalu membiarkan 400 orang pergi dan mengirim 500 penduduk asli Indian dikirim ke Spanyol, dan 600 lainnya diperbudak oleh anak buahnya yang tinggal di kepulauan tersebut. 

Sekitar 200  dari 500 orang yang dikirim ke Spanyol meninggal dalam perjalanan, dan mayat mereka dilemparkan ke Samudera Atlantik.

Columbus Juga Bersikap Kejam Terhadap Orang Spanyol

Kekejaman Columbus tak hanya berlaku bagi penduduk asli Karibia dan Indian. Terhadap orang-orang Spanyol yang menjadi anak buahnya sendiri, Columbus juga bersikap bengis tak terkira.

Dia memerintahkan setidaknya selusin orang Spanyol "untuk dicambuk di depan umum, diikat di leher dan kaki". Columbus juga pernah memerintahkan agar lidah seorang wanita dipotong karena "berbicara buruk tentang Laksamana dan saudara-saudaranya." 

Sementara wanita lain "ditelanjangi dan diletakkan di belakang keledai ... untuk dicambuk" sebagai hukuman karena mengaku hamil. Columbus juga "memerintahkan orang-orang Spanyol digantung karena mencuri roti".

Columbus tidak hanya memfasilitasi pembunuhan dan penyiksaan terhadap penduduk asli, ia juga seorang pedagang seks dan pedagang budak. Columbus menjual gadis-gadis berusia 9-10 tahun ke pasar perbudakan seksual. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun