Itu sebabnya, para ahli mengatakan konsep herd immunity ini sebagai "overshoot", menembak secara berlebihan. Seperti yang dijelaskan profesor biologi Universitas Washington Carl Bergstrom, PhD, di Twitter,
"Anda mencapai herd immunity bukan ketika pandemi hampir berakhir, tetapi lebih tepatnya pada puncak pandemi," jelasnya.
Mencapai herd immunity melalui vaksinasi adalah satu-satunya cara untuk menghindari semakin banyaknya korban akibat virus corona baru ini dan, itu adalah tujuan jangka panjang. Karena itu, sembari menunggu dengan sabar vaksin Covid-19 diujicobakan hingga benar-benar aman dan efektif membunuh virusnya, kita tetap harus berusaha meratakan kurva penularannya.
Kita perlu terus meratakan kurva untuk mencegah rumah sakit kewalahan. Kita perlu terus meratakan kurva untuk memberi waktu yang cukup bagi dokter dan peneliti untuk belajar cukup tentang penyakit ini dan kemungkinan perawatan yang dapat mengurangi jumlah kematian.
Ini satu-satunya cara yang bisa kita harapkan. Karena usaha mencapai herd immunity melalui jalur infeksi harus mengorbankan sekian juta orang. Itu sama artinya kita tidak melakukan apa-apa. Tak perlu meneliti, tak perlu susah payah mencari vaksinnya. Toh, pada akhirnya ketika ambang batas herd immunity itu tercapai, kita menjadi kebal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H