Haji Imron terkejut, tak menyangka kyiai bekas gurunya itu tahu bahwa dia pernah berprasangka negatif pada Arif.
"Hehehe, aku hanya sekedar menafsirkan mimpimu saja," kata kyiai sambil tertawa pelan saat melihat wajah heran Haji Imron.
"Ketahuilah Imron, bahwa anak muda bernama Arif itu, yang selalu kau lihat tak pernah sholat, yang setiap kali kamu berjalan ke masjid dia terlihat hanya bermain gitar dan membaca buku, sesungguhnya dia bahkan lebih hebat darimu. Dia adalah salah satu penghuni tetap masjid.
Engkau tak pernah melihatnya, karena memang si Arif itu sengaja MENYEMBUNYIKAN setiap amal ibadahnya. Engkau mungkin tak melihatnya berangkat ke masjid, karena dia selalu mengambil tempat paling belakang saat sholat berjamaah, tak ingin dilihat jamaah yang lain. Engkau juga mungkin tak melihatnya pulang, karena ia lantas bergegas kembali untuk melengkapi sholatnya dengan sholat sunnah dan berdzikir di rumah.
Tapi engkau Imron, yang selalu terlihat oleh semua orang pergi ke masjid untuk sholat berjamaah, bisa tergelincir hanya oleh satu prasangka negatif terhadap seorang muslim..."
Haji Imron termenung mendengar penjelasan gurunya tadi. Tak disangkanya, si pemuda yang terlihat cuek saat diajak ke masjid itu, ternyata penghuni tetap masjid yang selalu menyembunyikan amal ibadahnya....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H