Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Beauty Artikel Utama

Di Balik Alat Pelindung Diri, Ada Penjahit yang Terlupakan

28 Maret 2020   16:27 Diperbarui: 30 Maret 2020   11:34 3417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Industri fashion, yang biasanya berkompetisi membuat tren fashion kali ini seolah bersatu melawan corona.

Mereka tak lagi membuat baju-baju atau aksesoris busana. Semua lini produksi dikerahkan untuk memproduksi Alat Pelindung Diri.

Dikutip dari CNN, dua raksasa Eropa, H&M dan Inditex, sedang mempersiapkan operasi mereka yang cukup besar terhadap pasokan medis. Balenciaga dan Yves Saint Laurent bersiap untuk membuat masker. Gucci membuat dan menyumbangkan 1,1 juta masker dan 55.000 APD di Italia.

LVMH meningkatkan rantai pasokan globalnya untuk memperoleh 40 juta masker wajah dari Cina selama empat minggu ke depan. Sementara Prada telah memulai produksi 80.000 APD dan 110.000 masker atas permintaan pihak berwenang di Tuscany.

Di tempat lain, Fast Retailing, perusahaan induk raksasa pakaian global Jepang Uniqlo, telah meminta bantuan mitra manufakturnya di Cina untuk mendapatkan sekitar 10 juta masker pelindung.

Genderang perang terhadap corona tak hanya ditabuh industri fesyen saja. Industri garmen dan tekstil juga ikut bahu membahu menyediakan bantuan bagi para pejuang medis yang berada di garda terdepan.

Perusahaan tekstil Miroglio Group misalnya, yang memproduksi seluruh rantai pasokan fesyen dari sumber tekstil hingga membuat pakaian jadi, baru-baru ini memperlengkapi kembali operasinya di wilayah Piedmont, Italia. 

Mereka lalu mengirimkan batch pertama dari 10.000 "kapas higienis" yang dapat dicuci dan masker elastane (masker berbahan polyurethane elastis) untuk memasok pekerja darurat, LSM dan jurnalis yang berjuang di garda terdepan di di Italia.

Desainer dan UMKM Konveksi Indonesia Turut "Berjuang" Melawan Corona

Menipisnya stok APD untuk tenaga medis juga terjadi di Indonesia. Saking langkanya, banyak tenaga medis di beberapa rumah sakit menggunakan jas hujan plastik untuk melindungi diri agar tidak sampai tertular pasiennya.

Kondisi ini menyebabkan pelaku industri fesyen tanah air juga turut mengubah rantai produksi mereka. Desainer Anne Avantie misalnya, mengubah konfeksi miliknya untuk memproduksi APD (alat pelindung diri) bagi tenaga medis yang membutuhkan saat menangani virus corona.

"Dengan segala Keterbatasan yang ada dan hanya dengan mesin manual kami berjuang untuk dapat memberikan sesuatu untuk bangsa ini," tulis Anne dalam keterangan unggahannya di Instagram seperti dikutip Kompas.com.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun