4. Kreatif:
Anak belajar kreatif untuk memikirkan kegiatan apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi kebosanan saat mengantri. (di Jepang biasanya orang akan membaca buku saat mengantri)
5. Sosialisasi:
Anak bisa belajar bersosialisasi menyapa dan mengobrol dengan orang lain di antrian.
6. Sabar:
Anak belajar tabah dan sabar dalam menunggu gilirannya tiba terutama jika ia di antrian paling belakang (adanya sebuah proses dalam mencapai tujuan).
7. Sebab Akibat:
Anak belajar hukum sebab akibat, bahwa jika datang terlambat harus menerima konsekuensinya di antrian belakang.
8. Rasa Malu:
Anak belajar memiliki rasa malu jika ia menyerobot antrian dan hak orang lain.
9. Kerja Sama:
Anak belajar bekerjasama dengan orang2 yang ada di dekatnya jika sementara mengantri ia harus keluar antrian sebentar untuk ke kamar kecil.
10. Jujur:
Anak belajar jujur pada diri sendiri dan pada orang lain.
Tak salah apabila ada yang mengatakan, jika ingin melihat karakter suatu bangsa, lihatlah sikap masyarakat mereka saat mengantre.
Kita hanya perlu melatih anak selama 3 bulan saja secara intensif untuk bisa membaca, menulis dan berhitung atau mempelajari jenis ilmu pengetahuan lainnya.Â
Namun, butuh waktu berpuluh-puluh tahun bahkan mungkin seumur hidup untuk mengajari dan melatih anak-anak kita masalah etika, moral dan karakter bangsa yang beradab.
Tidak semua anak dalam satu kelas atau sekolah bisa melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang yang lebih tinggi. Tetapi, SEMUA MURID DI NEGARA INI membutuhkan ETIKA, MORAL dan AKHLAK di sepanjang hidup mereka kelak.