Kata orang, kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Masalahnya, semua orang pernah gagal, tapi tidak semua orang bisa meraih kesuksesan yang tertunda itu karena tidak tahu bagaimana memperlakukan kegagalan.
Karena itu, saya lebih suka memandangnya dari sudut yang terbalik: Kesuksesan bukanlah tentang tidak gagal, tetapi apa yang kita lakukan ketika mengalami kegagalan.
Bagaimana kita bereaksi ketika gagal, bagaimana kita berpikir tentang masa depan ketika mengalami kegagalan, dan bagaimana kita memperlakukan diri sendiri ketika gagal. Inilah yang menentukan kesuksesan kita.
Kegagalan  itu Pilihan.
"Kegagalan harus menjadi guru kita, bukan masalah kita. Kegagalan adalah penundaan, bukan kekalahan. Ini jalan memutar sementara, bukan jalan buntu"- Denis Waitley
Kisah Henry Ford Bangkit dari Kegagalan
Ada banyak kisah kesuksesan yang berawal dari bagaimana memperlakukan kegagalan. Salah satunya kisah tentang Henry Ford, industrialis Amerika paling terkenal dan peletak dasar teknik produksi massal. Â
Ford masih berusia sangat muda tatkala pada 1885 Karl Benz dan Gottlieb Daimler menciptakan mesin otomobil dan mulai memasarkannya. Dengan segera Ford tertarik dan pada 1896 dia merancang sendiri mesin mobilnya.
Berhasil membuat produk tidak berarti bisa sukses memasarkannya. Ford memang berbakat, tapi dua usaha bisnis pertamanya mengalami kegagalan. Ford nyaris bangkrut.
Satu kegagalan sudah bisa membuat banyak orang patah semangat, apalagi jika mengalami dua kali kegagalan berturut-turut. Kebanyakan orang akan menyerah dan tidak pernah menyentuh mesin lagi!
Bukan Ford namanya kalau dia hanya berkubang dalam kegagalan. Menurut filosofi Ford: Kegagalan hanyalah kesempatan untuk memulai lagi, kali ini lebih cerdas.
Tahun 1903, Ford memulai usahanya kembali, yang sesuai dengan filosofinya, kali ini lebih cerdas. Pada usahanya yang ketiga inilah, Ford Motor Company membuahkan kesejahteraan, kekayaan dan ketenaran bagi Henry Ford.