Mas Nadiem mungkin berharap agar para siswa, anak-anak kita bisa lebih kreatif dan inovatif sehingga dengan beraninya menjanjikan kemerdekaan dalam belajar.Â
Namun seyogyanya Mas Nadiem juga menyadari, bahwa kreativitas dan inovasi itu tidak akan berarti banyak jika masing-masing individu tidak memiliki karakter yang mencerminkan peradaban bangsanya. Lebih dari sekedar kreatif dan inovatif, yang diperlukan generasi digital saat ini adalah sebuah keteladanan dan contoh moral.
Jika para pendidik sadar bahwa keteladanan adalah upaya nyata dalam membentuk anak bangsa yang berkarakter, kita semua tentu akan terus mengedepankan keteladanan dalam segala perkataan dan perbuatan. Sebab dengan keteladanan itu maka karakter religius, jujur, toleran, disiplin, kerja keras, cinta damai, peduli sosial, dan karakter lain tentu akan berkembang dengan baik.
Referensi:
- Ki Suratman. Pokok-pokok Ketamansiswaan. Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa. 1987.
- MLPTS. Peraturan Besar dan Piagam Persatuan Taman Siswa. Yogyakarta: MLPTS. 1992.
- Winarno Surakhmad, dkk. (2003). Mengurai Benang Kusut Pendidikan. Jakarta: Transformasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H