Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menjadi Guru yang Baik dengan Berdiri di Bahu Raksasa

25 November 2019   12:39 Diperbarui: 26 November 2019   07:29 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi guru yang baik (sumber gambar diolah dari Canva.com)

Seorang bijak pernah berkata, "Jika Anda mengatakan Anda telah mengajar, tetapi orang-orang tidak belajar apa pun, maka Anda tidak mengajarkan apa pun."

Apa yang kita ajarkan diukur dari apa yang sudah dipelajari orang. Bukan apa yang mereka sukai, bukan apa yang mereka minati. Tetapi apa yang bisa mereka lakukan sebagai hasil dari pengetahuan yang kita bagikan.

Mengajar lebih dari sekadar memberi tahu dan menunjukkan pada orang bagaimana melakukan sesuatu. Mengajar adalah tentang bagaimana kita bisa turun ke tingkat siswa dan membangun jembatan untuk membawa mereka dari tempat mereka berpijak ke tempat baru yang kita inginkan berbekal pengetahuan yang kita bagikan.

Kemampuan untuk membangun jembatan inilah yang dimiliki oleh guru yang baik, dan tidak dimiliki oleh pengajar yang buruk. Dan kemampuan ini bisa kita miliki jika kita bisa berdiri di bahu para raksasa.

***

Stand on the Shoulders of Giants

Kutipan Berdiri di bahu raksasa pada Google Cendekia (screenshot dokumentasi pribadi)
Kutipan Berdiri di bahu raksasa pada Google Cendekia (screenshot dokumentasi pribadi)
Kalau kita membuka halaman Google Scholar, atau dalam versi Indonesianya adalah Google Cendekia, kita akan menemukan kutipan berbunyi "Stand on the Shoulders of Giants", Berdiri di Bahu Raksasa.

Kalimat yang sekarang menjadi catch phrase dari Google Scholar ini adalah terjemahan secara harfiah dari kalimat Nanos Gigantum Humeris Insidentes. Kalimat ini diatribusi pada Bernard of Chartres di abad ke-12.

Pada 1159, John of Salisbury menulis dalam Metalogicon-nya: "Bernard dari Chartres biasa membandingkan kami dengan kurcaci yang bertengger di pundak para raksasa. Dia menunjukkan bahwa kita melihat lebih banyak dan lebih jauh daripada para pendahulu kita, bukan karena kita memiliki penglihatan yang lebih tajam atau ketinggian yang lebih besar, tetapi karena kita diangkat dan diangkat tinggi-tinggi dengan perawakan raksasa mereka."

Metafora kurcari yang berdiri di bahu raksasa ini kemudian dipopulerkan oleh Sir Isaac Newton dalam suratnya kepada Robert Hooke pada tahun 1676 dengan kalimat lengkap "If I have seen further, it is by standing on the shoulders of giants."

Apa maksud dari kalimat ini?

Sederhana saja. Seperti yang dikatakan Newton, "Jika aku sudah melihat jauh ke depan, itu karena aku berdiri di bahunya raksasa." Newton menulis kalimat itu dalam suratnya kepada Robert Hooke untuk menunjukkan rasa hormatnya kepada Hooke atas pemikiran-pemikirannya yang sudah membuka wawasan pribadi Newton.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun