Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Perlukah Saya Promosi Agar Terpilih di Kompasiana Awards 2019?

9 November 2019   23:38 Diperbarui: 24 November 2019   15:16 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi kategori Best in Opinion Kompasiana Awards 2019 (sumber gambar diolah dari kompasianival.kompasiana.com)

Hallo Kompasianer,

Selamat! Anda terpilih sebagai nomine Kompasiana Awards 2019.

Sekadar mengingatkan, periode voting nominasi dimulai dari tanggal 6-18 November 2019.

Semua Kompasianer hanya dapat memberikan satu suara untuk satu orang nomine pada setiap kategori. Ingat! Karena satu suara akan sangat berharga untuk Kompasianer Favorit Anda, jangan sampai melewatkan periode voting ini!

Nah, untuk menyemarakkan Kompasiana Awards 2019, masing-masing nomine diperbolehkan untuk melakukan promosi atau mencari dukungan sebanyak-banyaknya. Promosi boleh dilakukan dalam bentuk artikel di Kompasiana atau media sosial.

Email pemberitahuan dari Kompasiana tersebut menghasilkan satu pertanyaan di hati: Perlukah saya promosi atau mencari dukungan agar bisa terpilih menjadi yang terbaik di ajang Kompasiana Awards 2019?

Ini bukan bentuk pertanyaan sombong. Terus terang, selain introvert saya juga termasuk tipe pemalu. Saya tidak terbiasa mempromosikan diri sendiri. Saya bukan jenis orang yang atraktif dan inisiatif mencari dukungan untuk kepentingan saya sendiri.

Sejak Kompasiana mengumumkan jadwal Kompasianival 2019, saya langsung mendaftar sebagai peserta. Tujuan utamanya tak lain hanya ingin merasakan keseruan ajang kopi darat terbesar bagi para blogger, khususnya Kompasianer. Tahun ini, memang baru pertama kalinya saya mendaftar untuk bisa hadir dan mengikuti.

Lalu, ketika nama saya tercantum dalam daftar nominasi, ini adalah kejutan yang sangat luar biasa. Saya benar-benar tidak menyangka ada yang "berani" menominasikan saya, mengingat masih banyak penulis lain yang tidak kalah hebat kualitasnya.

Saya sendiri malah mencalonkan orang lain di kategori Best in Opinion. Dan orang tersebut adalah Ibu Leya Cattleya!

Semenjak beliau muncul di Kompasiana, saya langsung "jatuh hati" dengan kualitas tulisannya. Ulasan yang sangat mendalam, pengetahuan dan wawasan yang luas, gaya bahasa yang mengalir lancar seolah tidak pernah mendapat sandungan.

Tak heran apabila Bu Leya dengan cepat mendapat pengakuan berupa tanda centang biru. Tak heran pula apabila Bu Leya menjadi role model bagi penulis-penulis lain, termasuk saya sendiri. Maka, sangat wajar pula apabila nama Leya Cattleya ada di daftar nominasi Kompasiana Award 2019.

Apakah itu artinya saya sudah melempar handuk putih tanda menyerah? Tidak juga. Selalu ada asa untuk bisa meraih penghargaan, karena ini adalah salah satu bentuk pengakuan atas karya kreatif yang sudah kita hasilkan.

Namun, seandainya saya tidak terpilih, itu tidak akan mengurangi rasa bangga yang sudah hadir karena nama saya ada di deretan nominasi Best in Opinion. 

Tanpa mengurangi nilai kategori lainnya, kategori Best in Opinion ini konon menurut banyak Kompasianer adalah kategori prestisius. 

Siapapun yang namanya tercantum dalam nominasi Best in Opinion berarti sudah mendapat pengakuan sebagai penulis hebat. Itu kata banyak Kompasianer lho ya.

Faktanya memang begitu. Selain Ibu Leya, dalam daftar nominasi Penulis Opini Terbaik kali ini ada pak Felix Tani. Kualitas tulisan beliau tidak perlu diragukan lagi. Beragam fenomena sosial beliau angkat dalam sebuah artikel yang tajam dan bernas.

Kemudian ada pak Edy Supriatna, salah satu penulis senior. Selain masalah sosial, pak Edy juga kerap mengangkat tema-tema seputar agama. Kadang menyerempet ke arah yang kontroversial. Tapi memang seharusnya seperti itu. 

Menurut saya, penulis opini yang baik adalah penulis yang bisa mengangkat tema biasa menjadi sebuah kontroversi, dengan tidak mengubah fakta yang ada.

Berikutnya ada bang Ryo Kusumo. Meski kerap berbeda pandangan politik, saya menikmati ulasan politik yang ditulis bang Ryo. Sama seperti pak Felix, artikelnya tajam dan bernas. Banyak artikel bang Ryo yang mengundang ribuan pembaca.

Lalu di sudut sempit, menyempil nama saya. Berada di antara nama-nama yang saya sebutkan di atas, saya seperti remahan rengginang dalam toples berisi kerupuk ikan yang gurih. Saya merasa seperti itik buruk rupa di tengah kumpulan angsa.

Oleh Kompasiana, saya diprofilkan sering mengangkat riuhnya obrolan di media sosial ke dalam artikel ringan. Tulisan yang ringan memang tepat untuk menggambarkan kualitas artikel yang saya hasilkan.

Saya memang tidak memiliki cukup perbendaharaan kata-kata yang berat untuk dipikirkan. Saya juga tidak memiliki banyak istilah ilmiah agar tulisan saya bisa terlihat mewah. Sederhana, dan mudah dipahami. Itulah yang selalu saya tekankan dalam setiap tulisan.

Jadi, menjawab pertanyaan saya di atas, saya merasa tak perlu mempromosikan diri. Saya tidak bisa, titik!

Bagi saya, terpilih atau tidak, saya sudah merasa sangat bangga nama saya berada di daftar nominasi dan disandingkan dengan penulis-penulis hebat di Kompasiana. 

Meraih penghargaan di ajang prestisius sekelas Kompasiana Award bisa menjadi kebanggaan tertinggi yang mungkin saya dapatkan seandainya terpilih. Namun lebih dari itu, menulis di Kompasiana adalah kepuasan batin yang tidak tergantikan nilainya.

Tujuan saya datang ke Kompasianival juga bukan lantaran nama saya ada dalam daftar nominasi. Saya hanya ingin sekedar silaturahim, bertemu dan berbincang dengan mereka yang selama ini hanya bisa saya kenal lewat tulisannya saja. 

Saya ingin merasakan suasana kehangatan yang hadir tatkala para blogger dan Kompasianer berkumpul dalam satu acara yang sama.

Mengenai siapa yang akan terpilih di malam penghargaan Kompasiana Awards pada 23 November nanti, saya biarkan doa dan harapan saya bertarung dengan takdir di singgasana kehendak Tuhan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun