Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Perlukah Saya Promosi Agar Terpilih di Kompasiana Awards 2019?

9 November 2019   23:38 Diperbarui: 24 November 2019   15:16 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi kategori Best in Opinion Kompasiana Awards 2019 (sumber gambar diolah dari kompasianival.kompasiana.com)

Semenjak beliau muncul di Kompasiana, saya langsung "jatuh hati" dengan kualitas tulisannya. Ulasan yang sangat mendalam, pengetahuan dan wawasan yang luas, gaya bahasa yang mengalir lancar seolah tidak pernah mendapat sandungan.

Tak heran apabila Bu Leya dengan cepat mendapat pengakuan berupa tanda centang biru. Tak heran pula apabila Bu Leya menjadi role model bagi penulis-penulis lain, termasuk saya sendiri. Maka, sangat wajar pula apabila nama Leya Cattleya ada di daftar nominasi Kompasiana Award 2019.

Apakah itu artinya saya sudah melempar handuk putih tanda menyerah? Tidak juga. Selalu ada asa untuk bisa meraih penghargaan, karena ini adalah salah satu bentuk pengakuan atas karya kreatif yang sudah kita hasilkan.

Namun, seandainya saya tidak terpilih, itu tidak akan mengurangi rasa bangga yang sudah hadir karena nama saya ada di deretan nominasi Best in Opinion. 

Tanpa mengurangi nilai kategori lainnya, kategori Best in Opinion ini konon menurut banyak Kompasianer adalah kategori prestisius. 

Siapapun yang namanya tercantum dalam nominasi Best in Opinion berarti sudah mendapat pengakuan sebagai penulis hebat. Itu kata banyak Kompasianer lho ya.

Faktanya memang begitu. Selain Ibu Leya, dalam daftar nominasi Penulis Opini Terbaik kali ini ada pak Felix Tani. Kualitas tulisan beliau tidak perlu diragukan lagi. Beragam fenomena sosial beliau angkat dalam sebuah artikel yang tajam dan bernas.

Kemudian ada pak Edy Supriatna, salah satu penulis senior. Selain masalah sosial, pak Edy juga kerap mengangkat tema-tema seputar agama. Kadang menyerempet ke arah yang kontroversial. Tapi memang seharusnya seperti itu. 

Menurut saya, penulis opini yang baik adalah penulis yang bisa mengangkat tema biasa menjadi sebuah kontroversi, dengan tidak mengubah fakta yang ada.

Berikutnya ada bang Ryo Kusumo. Meski kerap berbeda pandangan politik, saya menikmati ulasan politik yang ditulis bang Ryo. Sama seperti pak Felix, artikelnya tajam dan bernas. Banyak artikel bang Ryo yang mengundang ribuan pembaca.

Lalu di sudut sempit, menyempil nama saya. Berada di antara nama-nama yang saya sebutkan di atas, saya seperti remahan rengginang dalam toples berisi kerupuk ikan yang gurih. Saya merasa seperti itik buruk rupa di tengah kumpulan angsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun