"Plak!"
Sebuah tamparan keras dari sandal yang dipegang Didik langsung membuat kecoak banyak gaya itu tak bergerak.
"Sudah aman. Mbak Nina bisa turun."
"Makasih ya Mas," kata Nina sembari menyunggingkan senyum termanisnya.
Â
***
"Mas Didik.....!"
"Iya...."
Kali ini Annisa, penghuni rumah kost yang asalnya paling jauh, dari Sumatera sana memanggil Didik. Dengan sigap, Didik mendatangi Annisa yang tengah mendongak ke atas pohon mangga di halaman depan. Buah-buah mangga gadung bergelantungan menggelayut ke bawah seolah menantang untuk dipetik.
Setengah merajuk, Annisa berkata,
"Minta tolong ambilkan mangga ya. Lima buah aja. Soalnya nanti teman-temanku mau mampir kesini. Aku bilang di kost ku pohon mangganya sedang berbuah, jadi sekalian aja mau bikin rujak."