Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Awas, 3 Hadis Populer ini Ternyata Hadis Palsu!

28 Mei 2019   10:24 Diperbarui: 28 Mei 2019   10:48 2576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Carilah ilmu meskipun di negeri Cina, karena mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim.

Hadis ini oleh para ulama Hadis dikatagorikan sebagai Hadis masyhur yang non-terminologis, yaitu Hadis yang sudah populer di masyarakat meskipun-terkadang-hal itu belum berarti bahwa ia benar-benar Hadis yang berasal dari Nabi Saw. 

Sekalipun hadis ini dalam beberapa riwayat berasal dari Anas bin Malik dengan nisbat dari Nabi Muhammad SAW, ulama hadis menilai kualitas hadis ini sangat lemah (palsu). Hal ini karena ada seorang/beberapa rawi hadis dalam rangkaian sanad-nya adalah rawi yang kontroversial karena dianggap kadzdzab (pendusta) dan sangat tidak kredibel untuk dianggap sebagai perawi.

Ungkapan yang dianggap sebagai hadis tapi palsu disini hanya ada di kalimat pertama, yakni "carilah ilmu meskipun di negeri Cina." Sedangkan kalimat pendukungnya yakni "Mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim" merupakan hadis sahih yang diriwayatkan oleh Imam Baihaqi dan Imam Tabhrani.

Meskipun ungkapan ini bukan hadis, mengapa yang disebut itu Cina? Mungkin karena konon negeri Cina di masa lalu sudah dikenal oleh bangsa-bangsa lain di dunia sebagai negeri yang memiliki budaya yang tinggi.

Selengkapnya lihat: Ali Mustafa Ya'qub, Hadis-Hadis Bermasalah, Pustaka Firdaus, 2003, h.1-7.

***

2. Perbedaan adalah rahmat.

Ungkapan ini begitu populer hingga kerap dikutip, tak hanya umat Islam saja, namun juga umat lainnya. Bukan hanya diketahui mereka yang selalu bergumul dengan kitab~kitab kuning saja, melainkan juga orang-orang yang terbilang awam juga mengetahuinya.

Redaksi lengkap dari ungkapan yang dianggap hadis ini adalah:

"Perbedaan (pendapat) umatku adalah rahmat".

Dijelaskan oleh KH. Ali Mustafa Yaqub, ungkapan tersebut memiliki dua versi. Versi pertama ungkapan ini berdiri sendiri yang diriwayatkan Imam Baihaqi dalam kitab Ar Risalah Al-Asyariya, tanpa ada sanad. 

Sedangkan versi kedua, menurut al-Sakhawi yang diikuti oleh al-Ajluni, ungkapan itu merupakan penggalan dari "hadis" yang cukup panjang dan sudah mengalami perubahan redaksional. Hadis ini diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dengan sanad. Narasi lengkap dari "hadis" tersebut  berbunyi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun