Untuk melakukan cara ekstrim ini, pemerintah harus memastikan separuh lebih pemilik suara PSSI mendukung mereka.
Di luar calon-calon luar yang diusulkan tersebut, sebenarnya masih banyak calon-calon dalam, atau sosok-sosok yang sudah berpengalaman dalam sepakbola atau PSSI memiliki integritas dan rekam jejak yang bersih. Beberapa nama mantan pesepakbola atau pelatih dan pengurus klub yang belum pernah bersentuhan dengan pengurus-pengurus PSSI saat ini layak untuk diberikan kesempatan.
Fokus utamanya adalah bagaimana caranya PSSI tidak lagi didominasi oleh orang-orang lama, orang-orang itu juga. Nama-nama sudah malang melintang menjadi pengurus PSSI sejak era Nurdin Halid hingga Edy Rachmayadi. Pemerintah, khususnya anggota PSSI harus bisa memastikan orang-orang tersebut tersingkir, berada di luar lingkaran organisasi.
Membersihkan PSSI tidak cukup hanya dengan memotong kepalanya saja. Ketua Umum PSSI boleh berganti, tapi jika anggota badannya masih diisi oleh orang-orang yang sama, Mafia sepakbola Indonesia masih akan merajalela. Skandal pengaturan skor dan penyuapan yang berujung pada miskinnya prestasi baik itu di tingkat klub maupun timnas bisa terjadi lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H