Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Menemukan dan Menentukan Nada Tulisan untuk Memperkuat Narasi Konten

8 Januari 2019   08:08 Diperbarui: 8 Januari 2019   09:07 1144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa kali nerima job menulis konten, selalu ada yang lupa diberikan editornya: Segmentasi Pembaca! Yah, memang sih gue udah bisa nebak segmen apa yang sedang dibidik perusahaan itu dari produk /layanannya. Tapi jika ada brief tentang segmen pembaca yang khusus, jadinya kan lebih enak waktu nulis kontennya. Yang sering itu mereka cuma ngasih pedoman ".....ditulis dalam bentuk artikel populer". Lah, emangnya gue mau nulis skripsi atau jurnal ilmiah?

Jadi, bisa dilihat sendiri perbedaan nada dan gaya tulisan berdasarkan segmentasi pembacanya. Untuk segmen anak-anak muda urban, nada tulisannya cenderung "semau gue", informal, sangat kasual dan tidak terlalu mempedulikan tata bahasa.

Untuk menemukan nada tulisan yang tepat memang tidak bisa dilakukan hanya dengan satu kali menulis. Kita harus berlatih menulis berulang kali, dalam genre yang berbeda-beda. Cobalah untuk berlatih menulis pers release, opini, pidato, esai akademik, hingga fiksi.

Selain itu, kita juga harus banyak membaca. Cobalah untuk menemukan nada tulisan dari tiap penulis yang berbeda, baik itu fiksi maupun non fiksi.

Bagi seorang penulis konten lepas, menentukan nada tulisan dalam setiap konten yang berbeda-beda itu tidak mudah.  Rasanya seperti memiliki alter ego (kepribadian ganda) yang harus siap dimainkan dalam situasi apapun.

Tapi, jika pemain film bisa berakting dengan peran yang berbeda-beda, mengapa seorang penulis tidak bisa melakukan hal yang sama? Yang harus dilakukan adalah berlatih menulis, menulis dan terus menulis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun