Nada (sikap) dan suara (kepribadian) menciptakan gaya penulisan. Kita mungkin tidak dapat mengubah kepribadian yang bisa tersirat dalam tulisan, karena setiap penulis memiliki kepribadian dan gaya penulisan yang identik. Tetapi kita dapat menyesuaikan sikap yang ditunjukkan melalui pemilihan kosakata. Ini memberi kita cara untuk membuat tulisan yang bisa memengaruhi suasana hati pembaca.
- Bagaimana caranya menemukan nada tulisan yang benar?
- Kita biasanya dapat menemukan nada dengan menanyakan tiga pertanyaan berikut:
- Mengapa saya menulis ini?
- Siapa audiens yang saya tuju?
- Apa yang ingin pembaca pelajari, pahami, atau pikirkan dari tulisan saya?
Saya ambil contoh dari artikel ini:
Tanya: Mengapa saya menulis tema ini?
Jawab : Untuk berbagi pengetahuan tentang nada tulisan.
Tanya: Siapa audiens yang saya tuju?
Jawab: Orang dewasa (25-40 tahun), dengan tingkat pendidikan yang baik, suka menulis/membaca.
Tanya : Apa yang ingin pembaca pelajari dari artikel ini?
Jawab: Cara menemukan dan menentukan nada sebuah tulisan untuk menguatkan narasi konten
Dari tiga pertanyaan dan jawaban diatas, unsur yang paling penting dalam menentukan nada tulisan terletak pada audiens. Karena segmen pembaca yang saya tuju adalah orang dewasa, berpendidikan baik dan suka menulis/membaca, Â artikel ini menggunakan sudut pandang orang pertama dengan kata ganti "Saya".
Ini lebih sopan dan terdengar lebih dewasa dibandingkan memakai kata "Aku" yang terdengar lebih khusus untuk anak-anak muda. Artikel ini juga tidak menggunakan kata "Penulis" untuk sudut pandangnya karena kata ini cenderung bersifat formal.
Jika audiens yang saya targetkan adalah anak muda (kisaran usia 17-25 tahun), berpendidikan baik, urban, suka menulis/membaca, nada tulisan bisa berubah seperti ini: