Dia mulai dengan membangun keahliannya. Dia mulai dengan menjual satu buku korek api sekaligus. Dia fokus pada masalah kecil dan kemudian mengembangkan keterampilan penjualan yang dia miliki dan untuk memecahkan masalah yang lebih besar.
Semua orang tentunya memiliki obsesi IKEA masing-masing; menjadi lebih besar dari yang mereka alami saat ini. Hanya saja, banyak orang yang tidak memperhitungkan bagaimana proses dan perjuangan menjadi besar itu.
Fotografer pemula ingin hasil jepretannya bisa segera dipublikasikan di majalah National Geographic atau memenangkan kontes foto besar, bukan belajar memotret dalam ketidakjelasan relatif saat berusaha menguasai keahliannya. Pemain basket muda ingin berada di lineup awal, bukan berusaha menjadi dribbler terbaik di tim. Penulis baru ingin segera menerbitkan buku yang bisa terjual jutaan kopi dan masuk daftar best seller, bukan berusaha menjadi ahli prosa terlebih dahulu.
Saat menelusuri toko buku atau perpustakaan digital, saya banyak menjumpai buku-buku hasil karya penulis-penulis muda. Terutama yang bergenre fiksi. Anak perempuan saya sendiri juga suka membaca cerita-cerita dari anak-anak seusianya dalam buku Kecil-Kecil Punya Karya.
Terus terang, saya merasa salut dan memberi apresiasi yang besar pada penulis-penulis muda itu. Sepertinya sayalah yang harus banyak belajar pada mereka. Tentang keberanian, tekad yang kuat, dan terlebih lagi keterampilan mengolah kata.
Karena itulah, meskipun banyak teman yang mendorong untuk menerbitkan buku, banyak teman yang mengatakan sudah ribuan artikel yang saya terbitkan, hingga saat ini rencana untuk menerbitkan buku itu belum juga saya realisasikan.
Mimpi saya sudah berubah. Saya tak lagi bermimpi ingin menerbitkan buku yang best seller atau judulnya masuk dalam daftar pustaka.
Sekarang saya bermimpi bagaimana bisa mengikuti jejak Ingvar Kamprad; Fokus untuk belajar menulis lebih baik lagi sebelum mengkhawatirkan bagaimana mimpi berikutnya, yakni menerbitkan buku terbaik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H