Kata "kan" pada kalimat tanya yang pertama merupakan bentuk penyingkatan dari kata "bukan". Kalimat itu bisa saja berbunyi, "Kamu masih mencintaiku bukan?" Hanya saja untuk membuatnya lebih bergaya, kata "bukan" dipersingkat menjadi 'kan saja.
Kata 'kan disini bukanlah sebuah akhiran. Karena jika dimaksudkan sebagai akhiran, "kan" seharusnya menempel pada kata sebelumnya. Seperti yang terdapat pada kata "tanyakan" yang ada di kalimat tanya kedua.
Selain bentuk penyingkatan dari kata "bukan", kata 'kan juga menjadi bentuk penyingkatan dari kata "akan". Perhatikan kalimat berikut:
"Cinta 'kan membawamu, kembali disini". ('kan: akan)
Tanda apostrof yang kedua semestinya diletakkan sebelum kata "makin". Kata ini merupakan bentuk penyingkatan dari kata "semakin". Sehingga penulisan yang benar menjadi:
"Karena aku merasa 'makin lama kamu semakin acuh padaku".
Selain sebagai penyingkat kata, tanda apostrof juga berfungsi sebagai penyingkat angka tahun. Contohnya:
Acara Kompasianival rencananya akan digelar pada 8 Desember '18. ('18: tahun 2018).
Tidak semua kata bisa dipersingkat dengan ditambahi tanda apostrof. Beberapa kata yang umum dipersingkat antara lain
"'lum (belum), 'tlah (telah), 'tuk (untuk), 'slama (selama), 'skali (sekali), 'trima (terima), 'slalu (selalu), 'stiap (setiap), 'slaku (selaku), 'sluruh (seluruh), 'sperti (seperti) dan 'sbagai (sebagai)".
Tanda apostrof juga tidak 'slalu bisa dipergunakan dalam setiap artikel. Tentunya akan terbaca aneh 'skali jika kita mendapati penyingkatan kata dengan memakai tanda apostrof pada artikel-artikel resmi seperti pers release atau jurnal dan makalah ilmiah. Biasanya, tanda apostrof banyak digunakan pada artikel-artikel populer atau tulisan berjenis fiksi.