Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jangan Pernah Menganggap Kecil Aksi Penjarahan Meski Itu Sedang Kondisi Darurat

2 Oktober 2018   07:33 Diperbarui: 2 Oktober 2018   11:52 1025
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Penjarahan disini sifatnya kesempatan dalam kesempitan. Jika pemerintah membenarkan aksi penjarahan dengan alasan kepepet, hal ini akan ditiru masyarakat lain seandainya mereka terkena bencana.  Bisa jadi skala penjarahan menjadi lebih besar, dan berpotensi menggeser makna bencana.

Jika memang keadaan sedang darurat, lebih baik bahan-bahan makanan itu diambil oleh pemerintah daerah atau aparat yang berwenang untuk kemudian dibagikan kepada masyarakat yang menjadi korban bencana. Jangan membiarkan masyarakat mengambilnya sendiri supaya tidak terjadi situasi yang lebih chaos.

Jika pun saat itu tentara atau polisi sedang fokus untuk menyelamatkan korban bencana, janganlah memberi pernyataan yang terkesan meremehkan, apalagi seolah melegalkan aksi penjarahan secara terang-terangan. 

Pemerintah seharusnya bisa tegas, mengecam aksi penjarahan namun tak lupa membesarkan hati masyarakat disana bahwa bantuan sedang diusahakan untuk datang secepatnya. 

Himbauan untuk tetap tenang, jangan panik karena pemerintah sudah berupaya keras mendatangkan bantuan jauh lebih baik dan lebih bermakna bagi korban maupun masyarakat lainnya.

Jangan pernah menganggap kecil aksi penjarahan, meski itu dilakukan dalam kondisi terdesak sekalipun. Jika hal ini dianggap sebagai sebuah hal kecil, maka aksi-aksi tak bermoral lainnya pun nanti akan dianggap kecil pula, dengan alasan yang sama, "sedang gawat darurat". Imbasnya, nilai-nilai moral pada masyarakat akan semakin terdegradasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun