4. Mulailah berasuransi sebagai pondasi untuk mendapatkan keamanan dan kenyamanan masa depan. Sesuaikan pertanggungan asuransi dengan penghasilan. Jika pun penghasilan kecil, kita tetap bisa berasuransi, asalkan ada konsistensi dan kemauan.
Dalam acara yang juga dihadiri oleh Kang Pepih Nugraha (CEO Kompasiana) dan diikuti oleh 53 Kompasianer ini, Ibu Ana Muhaimin juga memberikan pemaparan mengenai AJB Bumiputera 1912. Turut hadir pula, stand up comedian Brata menghibur para Kompasianer dengan ocehan-ocehan konyolnya yang mampu memancing gelak tawa semua orang yang hadir di acara ini.
[caption caption="Sesi foto bersama saat Nangkring Kompasiana Bumiputera di Makassar (sumber foto: Facebook Mas Iskandar Zulkarnaen)"]
[caption caption="Penyerahan kenang-kenangan dari Kang Pepih (CEO Kompasiana) kepada ibu Ana Mustamin sebagai perwakilan dari AJB Bumiputera"]
Mahalnya Sebuah Penundaan
Kapan pondasi tersebut harus dibangun? "Sedini mungkin.. Bahkan bila perlu, sejak anak baru lahir..", jawab Ibu Ana Mustamin dengan mantap. Mengapa? Karena penundaan itu mahal. Semakin lama kita menunda untuk mempersiapkan diri, maka semakin besar angka yang akan kita tanggung di kemudian hari. Pondasi bisa kita bangun dengan cara berinvestasi mulai dari sekarang.
[caption caption="Mahalnya Sebuah Penundaan"]
Inilah yang sebenarnya bisa menjadi keuntungan bagi para "new parents". Karena, semakin muda usia kita saat menyandang status orang tua, berarti kesempatan kita lebih besar untuk mulai berinvestasi, apalagi mengingat resiko hidup yang masih sangat kecil. Usia muda boleh dikata adalah usia yang sangat produktif untuk mempersiapkan diri, saat beban hidup belum tinggi, karena kita dan anak masih sama-sama muda.
Pentingnya Mengubah Mindset Menjadi Insurance Minded
Akan berbeda kondisinya ketika kita mulai berpikir membangun pondasi (berinvestasi) di saat usia kita mulai menginjak old range yang tidak produktif lagi. Bisa dibayangkan, ketika anak kita sudah menginjak usia Sekolah Menengah Atas (SMA) atau perguruan tinggi, sementara kita sudah pensiun. Lantas, dari mana kita mendapat modal untuk melanjutkan sekolah anak-anak kita? Nah.. Kata Bu Ana Mustamin, inilah alasannya mengapa dipandang perlu mengubah cara pandang bangsa kita menjadi insurance minded. Kita butuh langkah antisipatif untuk mempersiapkan diri menghadapi masa depan yang sangat sulit ditebak.
[caption caption="Gambaran Rata-rata Kebutuhan Pendidikan yang akan terus meningkat seiring perkembangan jaman"]