Mohon tunggu...
Andi Mirati Primasari
Andi Mirati Primasari Mohon Tunggu... Full Time Blogger - i love reading and writing.. thanks Kompasiana, sudah menjadi langkah awal saya untuk mulai ngeblog..

Lahir dan besar di Makassar, dan saat ini menetap di Jakarta menjalani kesibukan sebagai seorang istri merangkap karyawati swasta.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[KC] Mr. Hamburger, My Guilty Pleasure

2 Oktober 2015   23:12 Diperbarui: 3 Oktober 2015   00:40 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aduuh.. Pake nanya lagi.. Lo gak nyadar ya kemarin lo bilang gak berani natap mata dia? Elo bilang dia keren karena banyak pemahaman dia yang sepaham sama elo.. Lo nggak ingat ya?".

"I.. Ingat kok, Nik..", jawabku terbata-bata, agak menyesal sudah banyak bercerita tentang Mister Hamburger pada Ninik.

"Nah.. Bagus.. Akhirnya elo ngaku.. Elo bener-bener gak bisa bohongin gue, Al.. Mata lo itu terlalu jujur kalo udah bicara sama gue..". Huh.. Dasar Ninik, mati gaya aku dibuatnya.

"Tapi gue nggak terima kalo elo bilang gue takut ditolak sama dia.."

"Ya udah kalo gitu buktiin aja.. Sesuai saran gue tadi, elo ke salon sore ini juga.. Bikin diri lo secantik mungkin. Pokoknya jangan kayak ginilah.. Dekil, tauk..", sindirnya dengan ekpresi jijik padaku. Tak berperasaan! "Nanti gue jemput elo di salon, gue bawain dress gue.."

Firasatku mulai tak enak. "Lo bawa dress buat apa?".

"Ya buat lo pake lah.. Ke rumah Mister Hamburger sepulang lo dari salon.. Gue nantang elo untuk ngajakin dia dinner malam ini.. Abis itu, elo nembak dia.. Gimana?".

"Nik.. Jangan gila donk lo..", protesku tak terima. Temanku yang satu ini memang sadis, pikirku.

"Ya udah.. Kalo gitu gue simpulin aja kalo elo emang takut ditolak..", ucap Ninik, membuat emosiku tersentil. "Terserah elo aja sih, Al.. Niat gue sih baek.. Pengen nolongin elo supaya rasa penasaran lo ke gebetan lo tersalurkan.."

"Apa lo bilang? Gebetan?".

"Udahlah, Al.. What took you so long, babe? By the way, gue buru-buru nih, nyokap mau pake mobil.. Pokoknya ntar sore kita ketemu di salon yaa.. Pastiin lo udah cantik sebelum gue dateng, oke? Daaaaaa..", ucap Ninik sambil berlalu, meninggalkanku yang terbujur kaku, tak tahu harus berbuat apa. Yang kupikirkan saat ini adalah harga diriku yang harus secepatnya kuselamatkan. Aku benar-benar tidak terima saat Ninik menuduhku takut ditolak. Ego gue mulai main.. Alma bukan penakut! Camkan itu!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun