Mohon tunggu...
Wiwiek Prihandini
Wiwiek Prihandini Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Akuntansi pada Perbanas Institute

Meminati masalah keuangan berkelanjutan, akuntansi lingkungan, dan Indonesia Emas.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penerapan Keuangan Berkelanjutan: Bukan Sekedar Kepatuhan Pada Regulasi

20 Agustus 2024   09:15 Diperbarui: 20 Agustus 2024   21:49 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: freepik.com

Sementara itu menurut data BPS (2024) jumlah seluruh perusahaan di Indonesia mencapai lebih dari 2,5 juta. Dengan demikian sangat terlihat bahwa jumlah perusahaan yang tidak wajib mengintegrasikan aspek ESG dalam strategi dan keputusan bisnis mereka masih jauh lebih banyak. 

Hal positif yang terjadi pada perusahan tersebut misalnya adalah mulai munculnya kesadaran terhadap pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dalam operasional bisnisnya. Inisiatif seperti ini banyak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar non-publik baik di luar negeri maupun di Indonesia.

Dalam kancah internasional, terdapat perusahaan makanan dan permen Mars Inc. dari Amerika Serikat yang berkomitmen pada keberlanjutan dalam rantai pasok kakao dan sumber daya lainnya. Ikea dari Swedia, telah sejak lama menerapkan ESG dalam pengelolaan bahan baku dan operasional globalnya. 

Perusahaan mainan anak Lego dari Denmark menggunakan bahan baku ramah lingkungan dan enegri terbarukan dalam produksinya. Satu lagi, perusahaan agribisnis Cargill dari Amerika Serikat yang memiliki komitmen kuat terhadap keberlanjutan, terutama dalam rantai pasokan pertanian, pengelolaan air, dan pengurangan emisi karbon. Beberapa perusahaan tersebut bukan perusahaan publik namun menerapkan keuangan berkelanjutan dan menerbitkan laporan keberlanjutan.

Di Indonesia juga ada beberapa perusahaan besar yang bukan merupakah perusahaan publik namun berkomitmen menerapkan keuangan berkelanjutan dan menerbitkan laporan keberlanjutan (meskipun tidak sangat mendalam seperti perusahaan publik). Misalnya, PT. Danone Indonesia; PT. Indofood CBP Sukses Makmur; PT. Sinar Mas Group melalui anak perusahaannya PT. APP; PT Wilmar Nabati Indonesia; PT. Djarum Group, dan sebagainya. Hal ini dapat diketahui dari laporan keberlanjutan yang mereka terbitkan.

Menurut World Economic Forum (2023), terdapat sejumlah manfaat menerapkan ESG (Environmental, Social, Governance) bagi perusahaan. Pertama adalah untuk mitigasi risiko. Mengurangi risiko yang terkait dengan lingkungan, sosial, dan tata kelola yang dapat mempengaruhi kelangsungan bisnis. 

Kedua, akses ke modal. Bagi sebagian purusahaan non-publik, modal diperoleh dari internal. Namun bagi yang lain, tidak. Penerapan ESG akan meningkatkan daya tarik bagi investor yang mengutamakan keberlanjutan. Ketiga, inovasi dan Pertumbuhan. Penerapan ESG akan mendorong inovasi dalam produk dan layanan yang berkelanjutan. Terakhir, terkait dengan reputasi dan kepercayaan. Penerapan ESG akan meningkatkan reputasi perusahaan di mata konsumen dan mitra bisnis.

Penutup

Keuangan berkelanjutan diyakini adalah sistem keuangan yang paling tepat diterapkan oleh perusahaan dalam merespon perubahan iklim, dan berbagai masalah sosial lainnya. Terdapat tantangan yang tidak mudah di seluruh dunia dalam menerapkan keuangan berkelanjutan pada sebanyak mungkin perusahaan.  Kesepakatan internasional dan regulasi pemerintah di berbagai negara saat ini baru dapat menjangkau dan mewajibkan sebagian kecil perusahaan untuk menerapkan keuangan berkelanjutan.

Oleh karena itu, perlu dikembangkan strategi lain yang lebih didasari pada kesadaran dan tanggungjawab sosial perusahaan dalam ikut mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Peningkatan kesadaran dan dukungan konsumen pada produk barang dan jasa yang ramah lingkungan dan berorientasi pada keberlanjutan, merupakan alternatif yang penting dilakukan. Hal ini pada tingkat tertentu dapat menjadi tekanan tersendiri yang mau tidak mau harus diperhatian oleh perusahaan.

DAFTAR REFERNSI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun