Dalam Islam, Allah SWT melarang seorang muslim untuk mencela, menghina, atau mengejek seseorang. Serius ataupun bercanda, mengejek atau mencela orang lain bukanlah hal yang dibenarkan.
Body Shaming? tentu tidak asing ketika mendengar kata itu. Body shaming sendiri diartikan sebagai tindakan atau praktik yang mempermalukan bentuk tubuh atau image tubuh seseorang.
Sebenarnya ada kaitannya dengan body image, bagaimana gambaran tubuh. Jadi, biasanya bisa disebut dalam sejenis bullying atau mencemooh atau meledek dalam bahasa kita sehari-hari. Jadi, meledek yang kaitannya bentuk fisik. Bisa dalam bentuk misalnya kekurusan, kegemukan, warna kulit dan bisa juga rambut.
Mengapa membicarakan Body Shaming itu Penting?
Dari tahun ke tahun korban dari Body Shaming terus meningkat, ujaran kebencian yang dilontarkan pun semakin beragam. Hal ini tentu saja berdampak buruk. Dalam hal sehari-hari, sering terjadi Body Shaming. Hampir setiap orang bisa menjadi korban ataupun bisa menjadi pelaku juga.Â
Body shaming itu bukan cuma perilaku yang diberikan, tetapi bagaimana kita mengidentifikasikan hal itu.Â
Contoh, Bang Erik menilai bahwa dirinya itu monyet atau membandingkan dirinya dengan teman-teman lebih rendah. Itu juga sudah Body Shaming terhadap dirinya sendiri.Â
Kak Arum mengatakan, "Orang lain melakukan body shaming juga terhadap dirinya, misal 'Lu Nyet!' dan anda menerima itu. Ketika itu tidak jadi soal, dan kalian menyepakati hanya sebagai 'Lelucon' ya itu it's okay asal itu persepsinya sama. Tapi yang menjadikannya sedikit seperti bullying adalah ketika punya persepsi yang berbeda dengan maksud menghina, mengejek, mencemooh, dan merasa dicemooh, dihina yang bentuknya negatif."
Statistik mengatakan 64% remaja putra dan 94% remaja putri pernah mengalami Body Shaming.Â
Dampak Body Shaming
1. Kehilangan kepercayaan diri.