1. Mencegah Konsentrasi Kekuasaan
Dengan membagi kekuasaan eksekutif antara presiden dan perdana menteri, sistem ini mencegah konsentrasi kekuasaan pada satu individu. Ini mengurangi potensi otoritarianisme dan memperkuat prinsip demokrasi.
2. Stabilitas Politik yang Lebih Baik
Sistem pemerintahan campuran cenderung lebih stabil, terutama dalam situasi politik yang tidak menentu. Jika satu cabang pemerintahan mengalami krisis, misalnya presiden tidak memiliki dukungan penuh, perdana menteri tetap bisa menjalankan pemerintahan domestik dengan dukungan parlemen.
3. Memperkuat Akuntabilitas Pemerintahan
Karena adanya dua entitas eksekutif, sistem ini meningkatkan akuntabilitas dalam pemerintahan. Dua pemimpin yang saling mengawasi menciptakan transparansi dan mengurangi potensi penyalahgunaan kekuasaan.
4. Menyediakan Representasi yang Lebih Seimbang
Sistem ini memastikan bahwa kepentingan rakyat terwakili secara lebih adil. Dengan peran legislatif yang lebih kuat dalam memilih perdana menteri, kebijakan yang dihasilkan lebih mencerminkan keinginan dan kebutuhan rakyat.
Tantangan dalam Sistem Pemerintahan Campuran
Meski memiliki banyak keunggulan, sistem pemerintahan campuran juga menghadapi tantangan, terutama dalam implementasinya:
1. Potensi Konflik antara Presiden dan Perdana Menteri