Dalam sistem ini, kekuasaan eksekutif terbagi antara presiden dan perdana menteri. Presiden, yang dipilih langsung oleh rakyat, memegang kekuasaan dalam urusan luar negeri dan pertahanan. Sementara itu, perdana menteri, yang ditunjuk oleh presiden namun harus mendapatkan dukungan dari parlemen, bertanggung jawab atas kebijakan domestik. Hal ini menciptakan sistem eksekutif yang lebih dinamis.
2. Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan yang Berbeda
Ciri khas lainnya adalah adanya kepala negara dan kepala pemerintahan yang terpisah. Presiden berfungsi sebagai simbol negara dan memiliki peran yang besar dalam urusan internasional, sementara perdana menteri menjalankan pemerintahan sehari-hari. Pembagian ini bertujuan untuk menghindari konsentrasi kekuasaan pada satu individu atau lembaga.
3. Pemilihan Presiden Secara Langsung, Perdana Menteri Dapat Dipilih Parlemen
Dalam sistem campuran, presiden dipilih langsung oleh rakyat, memberikan legitimasi langsung dari masyarakat. Namun, perdana menteri harus memperoleh dukungan dari parlemen. Dukungan ini penting untuk memastikan adanya keseimbangan antara eksekutif dan legislatif.
4. Mekanisme Pengawasan yang Lebih Seimbang
Sistem ini memungkinkan keseimbangan pengawasan antara eksekutif dan legislatif. Kekuasaan yang terbagi ini mengurangi kemungkinan terjadinya penyalahgunaan kekuasaan dan menciptakan sistem check and balance yang lebih efektif.
5. Fleksibilitas dalam Adaptasi Politik
Sistem pemerintahan campuran memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam menghadapi perubahan politik dan krisis pemerintahan. Dengan dua entitas eksekutif yang saling berkoordinasi, sistem ini lebih mampu menyesuaikan diri dengan berbagai kondisi politik.
Keunggulan Sistem Pemerintahan Campuran
Mengapa banyak negara memilih sistem pemerintahan campuran? Berikut adalah beberapa keunggulan utama yang ditawarkan oleh sistem ini: